Jakarta (naikmotor) – Aki sudah menjadi kebutuhan penting dalam bersepeda motor, paling tidak, penyalaan mesinnya sudah mengandalkan electric starter. Selanjutnya ketika mesin menyala, kelebihan listrik yang dihasilkan kumparan generator akan disimpan pada aki.
Pada beberapa model seperti Harley-Davidson, bahkan sebelum mesin dinyalakan, aki sudah menyuplai listrik untuk menyalakan lampu utama. Aki akan dicharge oleh generator dan didischarge oleh kelistrikan sepeda motor berulang-ulang selama pemakaiannya. Sehingga aki/baterai pada sepeda motor termasuk komponen yang bekerja keras, yang mempengaruhi usia pakainya. Aki pada sepeda motor umumnya memiliki usia pakai paling tidak dua tahun.
Pada waktu tertentu, aki akan mengalami kerusakan, yang ditandai dengan menurunnya tegangan yang dihasilkan. Karena rontoknya sel aki, dan menumpuk menjadi belerang timbal, pada lempeng timbal yang menghalangi arus. Sehingga tegangan aki akan menurun.
Jika sudah di bawah 7,2 VDC, aki biasanya dianggap mati, dan harus diganti baru. Sebab, dengan pengecasan biasa tak akan mengembalikan sel aki. Tetapi ada solusi agar aki bisa diperpanjang usia pakai. Yakni, aki yang sudah defect tersebut diregenerasi dengan alat/mesin yang mampu ‘membombardir’ sel dengan frekuensi tinggi, sehingga sel aki normal kembali.
Seperti yang disampaikan Richo Siemana, Business Development Manager PT Tractuz Indonesia Jaya, “Mesin kami produk Thailand tetapi berteknologi Samsung Korea akan mengembalikan fungsi aki paling tidak 1 tahun lebih lama, dan berjaminan.”
“Dengan biaya Rp 450 ribu untuk aki Harley-Davidson, dan motor besar lainnya. Tentu jauh lebih murah daripada membeli aki baru,” lanjut Richo yang berkantor di bilangan Taman Tekno, Tangerang Selatan, Banten. Sayangnya, layanan regenerasi untuk aki sepeda motor kecil belum tersedia. (Afid/nm)
