Jakarta (naikmotor) – Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) menggelar diskusi bertajuk Curhat Otomotif 2016 “Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau”, Kamis (21/1/2016) di Balai Sarwono, Jakarta Selatan.
“Tema ini kami angkat karena Forwot melihat para pewarta otomotif saat ini lebih cenderung memberitakan tentang produk dan pasar otomotif, sementara pemberitaan tentang industri otomotif dan kaitannya dengan lingkungan sangat kurang,” papar Indra Prabowo, Ketua Umum Forwot dalam sambutannya.
Menurutnya, industri otomotif memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kerusakan lingkungan, khususnya di Indonesia. Narasumber yang terkait pun dihadirkan, mulai dari pelaku industri otomotif, industri pendukung otomotif, pemberi kebijakan otomotif, dan pemerhati lingkungan.
Para narasumber yang hadir adalah Ir Yan Sibarang Tandiele M.Eng, Kasubdit Industri Komponen Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI); Mohamad Islah, Unit Pendidikan dan Pengkaderan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi); Noegardjito, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo); Budi Prasetyo Susilo, Staf Ahli II Gaikindo; Tri Yus Wijayanto, Praktisi Institut Teknologi Bandung (ITB); Amrinal Ramli, Commercial Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero); dan Arijanto Notorahardjo, General Manager PT Gajah Tunggal Tbk.
Dari sisi bahan bakar minyak (BBM), menurut Amrinal Ramli, Comercial Retail Fuel Marketing Pertamina, BBM Pertamina RON 90 ke atas menggunakan EcoSave Technology Formula yang terdiri dari Corrosion Inhibitor, Demulsifier dan Detergency.
“Dengan 3 aditif tersebut menghasilkan emisi lebih rendah, memperpanjang umur mesin, lebih irit, serta mengurangi perawatan mesin sehingga para pelanggan yang menggunakan BBM RON 90 ke atas ikut melestarikan lingkungan,” ungkapnya.
Sementara WALHI menyoroti kendaraan bermotor sebagai salah satu penyumbang terbesar pencemaran udara di kota-kota besar, sekitar 23%. Organisasi ini pun mengharapkan pemerintah bisa membuat regulasi-regulasi progresif untuk mendorong produksi kendaraan bermotor ramah lingkungan yang rendah emisi dan hemat BBM.
Dari pelaku industri otomotif Arijanto Notorahardjo, General Manager PT Gajah Tunggal Tbk.membawakan materi ‘Ban Ramah Lingkungan Sebagai Salah Satu Upaya Mengurangi Emisi Gas Buang dan Konsumsi BBM Kendaraan Bermotor’.
Dalam paparannya, Arijanto mengemukakan upaya pihak PT Gajah Tunggal Tbk. dalam mengurangi polusi dan konsumsi BBM. “ Kita punya ban motor IRC Enviro yang antara lain menggunakan bahan kimia non aromatik (NAO – Non Aromatic Oil). Bahan tersebut dapat mengurangi pencemaran dan khususnya bersifat non-karsinogenik atau tidak memicu kanker. Penggunaan NAO ini menjadikan IRC Enviro sebagai ban sepeda motor yang memenuhi Standar E-Mark yang diberlakukan di Eropa,” sebut Arijanto.
“Semoga diskusi seperti ini dapat menjadi masukan dan saran kepada para pelaku industri, stakeholder, dan pembuat kebijakan indsutri otomotif untuk menciptakan industri otomotif yang lebih ramah lingkungan,” tutup Indra.(rls/Arif/nm)