Italia (naikmotor) – Tim-tim gurem alias tim baris belakang di balap MotoGP seperti tim privatir Ioda Raciing, sebenarnya bisa saja punya kesempatan lebih besar ketika memilih ajang balap World Superbike Championship (WSBK) sebagai ajang balap tempat mereka berlabuh. Namun ideologi atau keinginan dan finansial, terkadang masih jadi alasan mereka masih bisa bertarung di kelas balap para raja yaitu MotoGP.
Seperti yang dilakukan Giampiero Sacchi selaku owner tim Ioda Racing, hingga sekarang Ia memilih bertarung di kelas balap MotoGP ketimbang WSBK. Meski belum ada keterangan resmi yang dirilis pria asal Italia itu, namun bertarung di kelas MotoGP pada tahun pertama perubahan regulasi besar-besaran cukup masuk akal.
Paling tidak ada titik acu jika mereka harus melakukan riset, lalu menargetkan posisi finis, lap tercepat hingga prestasi akhir musim. Meski di satu sisi bakal bisa menggunakan motor tim manufaktur atau bahkan dipercaya sebagai tim manufaktur di WSBK, tapi minim pengalaman di balap tersebut, bisa jadi justru membuat mereka terperosok lebih dalam.
Lalu alasan kedua mengapa Ioda Racing harus bertahan di kelas balap MotoGP adalah karena mereka juga punya tim balap di kelas Moto2. Artinya, mereka masih bisa melakukan penjenjangan pembalap pemula, atau bahkan jadi tim lapis kedua Aprilia di ajang tersebut. Mengingat Aprilia juga butuh menggandeng tim satelit untuk mempercepat riset untuk bisa tampil kompetitif.
Kabarnya, tawaran juga datang dari Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP dan WSBK. Mereka bahkan memberikan arahan pada Sacchi agar mengambil langkah ke WSBK dan bertarung sebagai pemenang di sana. Jadi atau tidaknya, tim asal Italia itu juga sudah punya dua pembalap jagoan tahun ini, yaitu Alex de Angelis dan Lorenzo Savadori.
Jika hingga sesi tes privat perdana mereka masih terlihat ikut melakukan tes, maka besar kemungkinan mereka takkan turun di WSBK dan tetap memilih bertarung bersama Aprilia untuk meraih hasil terbaik. (Spy/NM)