NaikMotor — Barko Motorclub melakukan touring ke Desa Wisata Malasari yang merupakan salah satu dari desa wisata yang berada dalam gugusan pegunungan Halimun, Jawa Barat.
Diikuti 10 Barkoders (Barko Riders) dengan berbagai tipe dan model tunggangan, touring Barko Motorclub kali ini mempunyai misi membuat satu pilot project untuk mengisi konten dari kanal Youtube Barko Motorclub di kawasan Taman Nasional Halimun.
Mengambil start dari kawasan Gaplek, Pondok Cabe, Tangerang Selatan pada pukul 07.00 WIB, rombongan Barko bergerak menuju kawasan gunung Halimun. Jalur yang dilalui Parung-Semplak-Darmaga-Ciampe-Leuwiliang-Halimun.
Cuaca mendung menemani selama perjalanan menuju Desa Wisata Malasari. Perjalanan ke desa yang berjarak sekitar 57 kilometer dari Kota Bogor dengan waktu tempuh sekitar 3 jam ini, sempat terhenti sesaat karena hujan di sekitar daerah Ciampea, Bogor.
Kesempatan ini tidak dilewatkan Barkoders untuk beristirahat sejenak sembari mengenakan pakaian pelindung hujan. Perjalanan kembali dilanjutkan setelah cuaca sudah mulai bersahabat kembali.
Saat memasuki kawasan gunung Halimun, mata langsung disuguhkan pemandangan hamparan perkebunan teh Nirmala Agung. Perpaduan langit yang berwarna biru, barisan hijau pepohonan dengan budaya serta kearifan lokal mampu merileksasikan urat syaraf rombongan para pekerja broadcast yang hobi naikmotor.
Apalagi saat menyusuri jalan berkelok yang didominasi jalan berbatu dan licin saat diguyur hujan, justru makin memacu adrenaline Barkoders untuk terus melibas jalur sepanjang 8 KM dari gerbang pintu masuk Taman Nasional Gunung Halimun.
Kabut yang menghadang di depan jalan dan suhu dingin yang menusuk hingga tulang tidak mengurangi semangat Barkoders untuk mencapai tempat yang merupakan kawasan konservasi dan ditetapkan sebagai hutan lindung ini.
Setelah melewati jalur yang menguras fisik dan menguji ketangguhan tunggangan Barkoders, akhirnya rombongan tiba di tempat tujuan, Ecowisata Citalahab,
Tempat ini tidak hanya sekedar desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk ibukota, namun juga merupakan sentral wisata alam yang menyediakan berbagai macam fasilitas demi kenyamanan pengunjung.
Selain rumah warga setempat yang dijadikan homestay, ada juga villa-vila, camping ground, wisata sungai, dan sebagainya dengan harga yang bersahabat dengan kantong. Sebagai gambaran harga sewa homestay untuk 3 orang dibanderol Rp 150 ribu.
Untuk makanan nga usah khawatir, pasalnya penduduk sekitar dengan sigap menyiapkan menu khas Sunda yang terkenal dengan lalapan, aneka sambel dan ikan asin. Tidak ketinggalan dengan suara air sungai yang mengalir menambah suasana makin syahdu. Semalam rasanya tidak cukup untuk menikmati “Surganya” Halimun Citalahab. (NM/ Gunawan)