Jerman (naikmotor.com) BMW mulai lagi membenahi serius team balapnya di tahun 1951 usai perang dunia ke dua berlangsung. Pada masa itu berbagai riset terus dilakukan hingga munculnya Rennsport di tahun 1954.
Mesinnya telah mengalami pergantian meski lay-outnya masih terlihat sama dengan tipe-tipe sebelumnya. Yang luar biasa dari mesin ini yakni pembaharuan menggunakan sistem DOHC serta identifikasi desain rocker arm baru.
BMW lalu merancang ualangposisi mounting mesin dan gearbox pada frame serta kinerja suspensi depan belakang. Penggerak roda berupa gardan juga sekarang ditempatkan tertutup lengan arm sebelah kanan. Sistem pengereman pun di revisi dengan menganut sistem twin leading-shoe pada tromol depan.
Sayangnya mereka kurang bersinar pada event GP. Prestasi terbaiknya diperoleh Walter Zeller tahun 1956 dengan merebut posisi runner-up di kelas 500 cc dan menduduki posisi ketiga oleh Dickie Dale tahun 1958.
Justru di balapan kelas side car, Rennsport mendominasi dari mulai tahun 1954 hingga 1973. Hasil mengagumkan dicetak tahun 1958 dan 1959 dengan merebut juara dunia melalui Walter Schneider dan pasangannya Hans Strauss.(tdr/nm)
Data & fakta
Mesin Twin horizontally opposed, 4-tak, DOHC
Kapasitas 494 cc
Transmisi 4-speed, shaft drive
Frame Twin loop with single top tube
Fork depan Earles-type pivoted fork
Suspensi belakang Swingarm
Berat 136 kg
Daya maksimum 47 hp/8000 rpm
Top speed 201 km/jam