Australia (naikmotor) – Casey Stoner akhir tahun lalu sudah memutuskan untuk kembali ke Ducati. Meski tak mengungkapkan alasannya, namun sepertinya memang ada motif kecewa. Meski hubungannya dengan Shuhei Nakamoto selaku Vice President (VP) Honda Racing Corporation (HRC) dan tim teknis Honda cukup dekat, namun instingnya mengatakan bahwa ada orang-orang yang menekan Nakamoto agar tak membiarkannya balapan.
Insting tersebut lahir ketika dalam kapasitasnya sebagai test rider yang paling kompetitif dan selalu dipuji dalam pencapaian lap time, namun ketika ada kesempatan, Ia justru tak dipakai. Itu terjadi saat awal musim MotoGP 2015. Dimana Dani Pedrosa yang merasa tak kompetitif karena cedera arm pump-nya harus dioperasi dan mengambil keputusan untuk absen selama 3 seri.
Nakamoto sendiri sudah membuka pintu bagi Stoner sebagai kandidat terbesar sebagai pengganti Pedrosa. Namun kesempatan itu ditutup oleh pihak HRC dan menggantinya dengan Hiroshi Aoyama. Padahal di antara semua test rider yang dimiliki Honda, Stoner adalah yang punya potensi bisa tampil kompetitif.
“Padahal saat itu saya sudah lebih dari siap untuk menjadi pengganti bagi Dani Pedrosa. Namun, Nakamoto tiba-tiba meminta maaf karena kesempatan itu berubah dengan pertimbangan orang-orang lain di sekitarnya. Tapi pastinya ada orang lain yang menekan Nakamoto agar saya tidak ikut balapan,” jelas Stoner.
Insting pembalap kelahiran Kurri-Kurri, Australia itu, bisa jadi ada benarnya juga. Lantaran jika Stoner kembali dan Ia bisa tampil kompetitif atau bahkan menang, maka kesempatan Marquez untuk menggondol juara dunia, bakal semakin tipis. Semakin banyaknya pembalap juara dalam satu tim, maka musuhnya akan bertambah.
“Di Honda, peran saya hanya test rider dan tidak rutin. Mereka juga tak ingin memanfaatkan potensi terbaikku. Saya juga sangat menikmati bekerja sama dengan HRC, tapi Marc Marquez dan krunya merasa terancam dengan keberadaanku. Saya juga tak tahu mengapa. Padahal keberadaanku di sana hanya melakukan pengetesan dan membantu mereka saja,” papar Stoner melalui Motosprint.
“Jujur, saya tak kecewa dengan Honda, bahkan saya sangat menghargai Nakamoto, jadi ke depannya hubungan kami akan tetap baik-baik saja.”
Keputusan Stoner untuk kembali ke Ducati, jadi momentum tepat. Lantaran Ducati dengan segala daya dan upaya yang mereka lakukan selama ini, belum mampu meraih kemenangan. Kembalinya pembalap yang terakhir memberikan mereka kemenangan dan juga titel juara dunia, adalah angin sejuk. Pastinya Ducati tak ingin jika Stoner turun di lintasan dan tak memberikannya motor yang sesuai kesukaan pembalap asal Australia itu. (Spy/NM)