NaikMotor – Menuju green mobility, banyak pabrikan memilih elektrifikasi. Tetapi justru Kawasaki tengah mengembangkan hybrid, meski masih ada pertanyaan teknis soal efisiensinya.
Elektrifikasi menjadi pilihan banyak pabrikan atau start up untuk menghadapi era green mobility. Bagi beberapa pabrikan mobil, pilihan komprominya adalah dengan penggerak hybrid.
Mobil memiliki dimensi besar, kapasitas penyimpanan luas, sehingga sistem penggerak hybrid bisa diterapkan. Namun bagi sepeda motor akan terkendala dengan masalah dimensi kedua sistem gerak itu, motor listrik dan mesin kombusi. Belum termasuk baterai. Berat juga akan mempengaruhi performa dan pengendalian sepeda motor selain dimensi.
Hybrid memang menawarkan sistem penggerak yang kompromi, ketika awal melaju mesin kombusi biasanya kelabakan untuk akselerasi, saat itu motor listrik akan bekerja membantu torsi. Demukian juga saat di lalu lintas stop and go.
Saat melaju pelan, motor listrik akan bekerja menggerakkan sepeda motor. Sementara saat butuh tenaga tambahan saat menyalip atau menanjak, kedua penggerak bekerja. Sedangkan saat cruising dengan kecepatan tinggi, motor kombusi yang bekerja. Sehingga hybrid menawarkan performa yang lebih hemat BBM dan lebih ramah lingkungan soal kebisingan dan emisi gas buang.
Sepertinya Kawasaki tengah mengembangkan hybrid untuk green mobilty-nya, seperti yang terlihat di video yang dirilis pabrikan asal Iwata, Jepang itu. Prototipe yang tengah uji dyno itu sepertinya bermesin parallel twin 300cc, dengan motor listrik diletakkan di belakang mesin pembakaran dalamnya. Transmisinya manual 6 percepatan.
Dengan berbagai simulasi pengendaraan di atas dyno itu, sistem bekerja dengan baik. Sistem hybrid-nya dengan unit split power memiliki dimensi yang kompak. Namun, ada pertanyaan yang menggantung, baterai hybrid yang biasanya berukuran besar diletakkan entah di mana. (Afid/nm)
