Jakarta (naikmotor) – Dalam menyelesaikan perjalanan Wheel Story 3, Parijs van Java (Bandung) hingga Paris, Perancis, Mario Iroth menegaskan satu hal terpenting, “Manajemen perjalanan.”
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di sebuah cafe di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2015). Mario dibantu Lilis Handayani, manajer sekaligus teman perjalanan telah sejak Oktober 2014 mempersiapkan matang untuk melahap jarak sejauh 24.120km tersebut. Langkah awal adalah memetakan perjalanan dan negara-negara yang akan dilintasi, dan berapa lama tinggal di tiap negera.
Setelah itu, Ia mengajukan permohonan visa di negara-negara yang dituju. Bersamaan dengan itu, Mario menghubungi pihak APM (Benelli) yang menyediakan motor (BN600). Barulah mengajukan proposal sponsorship untuk dukungan biaya perjalanan. Tak lupa Mario menyiapkan dokumen identitas untuk motor (carnet) yang berlaku internasional, serupa STNK internasional.
Hingga 3 bulan sebelum perjalanan dimulai, Mario menyesuaikan diri dengan karakter motor. Pertama kali yang dilakukannya adalah menyesuaikan ergonomika agar perjalanan jauh itu nyaman dan handling motor mudah.
Dengan meninggikan posisi setang, memajukan pijakan dan pedal rem kaki, serta menentukan tekanan angin ban yang paling pas. Selain itu, Mario banyak melakukan turing ke luar kota, bersama komunitas Benelli Owner Indonesia (BOI), ke Puncak bahkan hingga Rancabuaya, Garut Jabar. Sekaligus bersinergi dengan Lilis, pembonceng yang akan bertugas mendokumentasikan dan mengurusi administrasi perjalanan bertajuk Wheel Story3 tersebut.
Satu momentum penting yang paling dibanggakan dalam awal perjalanan Mario, ketika pelepasan perjalanannya menjadi bagian Asia Africa Carnival 21 April 2015 yang didukung Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Kesuksesan Wheel Story3, membuat Mario berencana melanjutkannya dengan Wheel Story4, yang akan dipublikasikan April 2016. (Afid/nm)