Hadapi Rintangan Karena Pandemi, Ini Strategi dan Kebijakan Suzuki

0
Layanan Purnajual Suzuki
Suzuki mencatat angka unit intake yang tinggi di tahun 2020 dan menunjukkan bahwa layanan purnajual Suzuki semakin dipercaya. Foto: Suzuki

NaikMotor – Dalam 50 tahun kehadirannya di Indonesia, Suzuki menghadapi rintangan yang cukup berat karena pandemi Covid-19, sehingga mereka harus memikirkan strategi dan kebijakan yang terbaik. Meski masuk ke masa sulit, Suzuki berhasil meraih peningkatan di berbagai aspek. 

Suzuki sudah memasuki tahun ke-50nya di Tanah Air, dan selama itu pula Suzuki terus berinovasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang. Namun sayangnya, baik Suzuki maupun pabrikan lain tengah menghadapi musim yang cukup berat pada tahun ini karena adanya pandemi virus corona.

Meski demikian, rupanya Suzuki berhasil meraih peningkatan di beberapa bagian, seperti penjualan. Suzuki berhasil memecahkan rekor mereka sebelumnya dalam volume maket share dan mengalami peningkatan yang cukup tinggi daripada tahun sebelumnya.

Di tahun 2020, kinerja penjualan Suzuki rupanya mengalami peningkatan market share berupa Wholesales 2,4% dan Retail sales 2,6% dibanding periode januari Agustus 2019. Hal tersebut dapat dilihat dari data YTD atau year-to-date Suzuki.

Selama pandemi, Market share WS Suzuki pada bulan Juli 2020 bahkan menjadi market share bulanan tertinggi Suzuki untuk Wholesales sejak tahun 2015, yaitu sebesar 25,2%. Perlu ditekankan bahwa ini adalah volume market share, bukan volume kuantitinya.

Kemudian, meski tahun ini situasinya cukup menantang, Suzuki menegaskan mereka akan fokus memasarkan produk yang diproduksi di Indonesia. Ini merupakan salah satu strategi Suzuki dan sudah terefleksi pada jumlah penjualan di mana produk lokal memberikan kontribusi sampai dengan 90%.

Dalam rangka harus kembali ke masa PSBB lagi di Jakarta, ada beberapa kebijakan yang diterapkan untuk mencegah dan menekan kasus penyebaran Covid-19 baik dari bagian produksi dan lainnya yang terletak di Bekasi, Cikarang, Cakung, dan ada juga kantor di Pulo Gadung.

Kapasitas produksi mereka juga dikurangi hingga 50% karena jumlah pekerja dan lain sebagainya juga berbeda. Lalu untuk kegiatan perkantoran, sesuai dengan Pergub di daerah DKI Jakarta, dikurangi hingga 25% dan selebihnya diberlakukan sistem WFH (Working From Home).

Selain itu, Suzuki juga mengurangi aktivitas dan kapasitas di showroom termasuk bengkel di Jakarta hingga 50%. Untuk setiap unit yang dikirim ke pelangan, dipastikan sudah dibersihkan dan didisinfektan. Diterapkan pula protokol kesehatan Suzuki Hygiene Commitment, serta dilakukan Rapid Test dan PCR SWAB Test secara berkala. (Litha/Prob/NM) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here