NaikMotor – Skuter listrik pendatang baru yang diklaim lincah ini memang menarik. Berikut hasil test ride Niu NGT untuk membuktikan kelincahannya itu.
Market sekuter listrik makin ramai dengan hadirnya produk Niu. Di Indonesia produk Niu didatangkan dari Cina. Naikmotor pun mendapat kesempatan test ride Niu NGT dari PT Moove Motors Asia distributor di Indonesia.
Sedari awal melihat bentuknya sudah menarik perhatian mata dan tak sabar ingin mencobanya. Saat kunci kontak sudah diputar dalam posisi ON, kita langsung disuguhi layar spidometer berbentuk persegi panjang layaknya tablet dengan informasi yang ditampilkan seperti kapasitas baterai dengan bentuk bar dan persen, sinyal GPS. Kemudian ada mode berkendara E-Save, Dynamic dan Sport serta bagian bawah ada inforamasi ampere meter.
Mengendarai sepeda motor listrik jelas perlu sedikit adaptasi, karena karakternya berbeda dengan motor yang menggunakan BBM. Saat pertama kali memutar tuas gas hentakan tenaga langsung terasa ‘galak,’ maklum saja, motor listrik tidak mengeluarkan suara layaknya motor pada umumnya. Jadi, kita belum terbiasa mengetahui apakah motor ini sudah menyala atau belum.
Memutar tuas gas harus pelan-pelan agar bisa merasakan karakter motor, sebaiknya jika belum gunakan mode berkendara E-Save agar torsi tidak terlalu galak saat pertama kali memutar tuas gas. Oh ya, Jok motor ini terbilang nyaman, dengan tinggi 790 mm didukung kualitas busa yang bagus membuat jok ini nyaman diduduki.
Setelah memahami karakter Niu NGT, dari awalnya menggunakan mode berkendara E-Save, saya merubahnya ke mode berkendara Dynamic dan kemudian Sport. Sensasinya jelas berbeda-beda, Dynamic hanya mampu meraih batas kecepatan 45 km/jam, sedangkan mode Sport bisa sampai 75 km/jam dan tentunya lebih responsif.
Tak ada kendala selama menyusuri jalanan ibu kota, membelah kemacetan juga terasa lincah dengan ukuran body yang kompak. Bahkan, beberapa kali saat berhenti di traffic light, Niu NGT menjadi pusat perhatian pengendara lain karena bentuknya yang unik dan tidak mengeluarkan suara.
Berkendara sendirian atau berboncengan akan mempengaruhi tenaga yang dikeluarkan. Saat sendiri dengan mode Sport, mudah untuk meraih kecepatan 75 km/jam. Namun saat berboncengan membutuhkan waktu lebih untuk meraih kecepatan yang sama. Untuk pengereman, sudah mengusung cakram pada bagian depan dan belakang serta sudah combi brake alias cukup menekan tuas rem belakang maka rem depan juga akan berfungsi.
Ada satu kekurangan pada Niu NGT ini, saat melewati jalan tanjakan dan macet pengendara harus menurunkan kedua kaki untuk menahan motor agar mundur ke belakang. Sebab motor ini akan terputus koneksi listriknya jika kita menekan rem, jadi untuk menahan gas supaya motor tidak menggelinding ke belakang susah untuk dilakukan.
Oh ya, Niu NGT menggunakan 2 baterai yang posisi penempatannya ada di bawah bagian dek dan di bagasi bawah jok. Jika pengendara membutuhkan ruang untuk menaruh barang, baterai di bawah jok bisa dicopot dan difungsikan untuk bagasi. Namun konsekuensinya motor hanya bisa menggunakan mode berkendara E-Save dan Dynamic. Untuk pengisian baterai, dibutuhkan waktu sekitar 4 jam sampai penuh.
Mengenai harga, Niu NGT dibanderol mulai dari Rp 53.800.000 (OTR Jakarta) serta tersedia dua warna, putih dan hitam. (Daus/Prob/NM).