NaikMotor – Setelah ditunggu-tunggu sekian lama, tim satelit Yamaha Petronas SRT akhirnya mengumumkan dengan bangga perihal bergabungnya Valentino Rossi. Kepala Tim pun mengungkapkan alasan dibalik lamanya tanda tangan kontrak tersebut.
Razlan Razali, Kepala Tim Petronas Yamaha SRT membocorkan alasan tertundanya kesepakatan Rossi dan timnya. Dilansir dari Speedweek, Razali mengungkapkan bahwa Rossi bukan sekadar pembalap, sehingga mereka harus menelaah dan mematuhi perundang-undangan yang ada.
“Valentino Rossi bukan pembalap biasa,” ujarnya.
“Valentino bukan pembalap biasa, dia juga aset ekonomi.”
“Ada undang-undang yang harus dipatuhi, berbagai pihak terlibat, itu bukan kesepakatan yang mudah. Dia memiliki hak merek dagang, kami harus memeriksa dengan mitra kami bahwa setiap orang dilindungi. Dan tentu saja kami harus memastikan saat mendiskusikan kru teknisnya,” terangnya.
Disebutkan pula poin tersebut lah yang menjadi pertimbangan berat, karena pembalap berusia 41 tahun itu rupanya sangat ingin membawa awak-awak kesayangan dan kepercayaannya yang telah lama menjadi parter di tim balap ke Petronas SRT.
Petronas SRT yang keberatan pun akhirnya membiarkan Valentino Rossi membawa beberapa orang “penting”nya, seperti kepala kru David Munoz, pelatih Idalio Gavira, dan insinyur data Matteo Flamigni. Namun sayang, Rossi harus rela berpisah dengan dua mekanik setianya, yaitu Alex Briggs dan Brent Stephens.
“Saat kami akhirnya melihat kesempatan, Yamaha harus menyiapkan kontrak. Saat Valentino berkata ia ingin mengumumkannya di Barcelona, itu membuat segalanya bergerak. Sama seperti kami, kami bekerja hingga larut malam setelah Misano 2 dan menyelesaikannya.”
“Ini kontrak yang panjang, empat kali lebih panjang dari pembalap lain!,” tutur Razali. (Litha/Prob/NM)