Technical Regulation di MotoGP, Perketat Homologasi dan Safety Pembalap

0
Regulasi teknik MotoGP 2016
Regulasi teknis yang baru di MotoGP 2016 antara lain memperketat homologasi dan safety pembalap atau keamanan saat balapan berlangsung. Foto: Tech 3

Spanyol (naikmotor) – Setelah membahas tentang sporting regulation di MotoGP yang diplot untuk meningkatkan efisiensi (Baca Sporting Regulation di MotoGP, Efisiensi Waktu dan Cegah Kecurangan), Kami akan mengulas tentang technical regulation atau perubahan besar regulasi teknis di MotoGP. Ini akan berlaku mulai tahun 2016.

Garis besarnya adalah memperketat homologasi dan safety pembalap atau keamanan saat balapan berlangsung. Bagian pertama adalah perlengkapan yang digunakan oleh para pembalap. Misalnya seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, hingga komponen safety lainnya, harus sudah melalui homologasi. Dalam proses homologasi ini proses kontrol dan tes produk harus dilakukan dan harus lolos.

Hal ini dilakukan, mengingat dalam beberapa event balap tahun sebelumnya bahkan di MotoGP 2015, Jorge Lorenzo beberapa kali mengalami masalah pada helm HJC-nya. Masalah pertama datang di 10 lap terakhir MotoGP Qatar. Dimana pengunci busa helm bagian atas, melorot dan membuat pandangannya jadi terganggu. Kemudian insiden kedua adalah ketika visor helmnya berembun di MotoGP Inggris tahun ini.

Regulasi kedua adalah alokasi ban Michelin. Hal yang berubah adalah jumlah ban slick yang bisa digunakan pembalap adalah 22 pcs ban. Pembagiannya adalah 10 pcs ban depan dan 12 pcs ban belakang. Untuk ban basah alokasinya adalah 7 pcs ban depan dan 7 pcs ban belakang. Pembalap juga mendapat tambahan ban intermediate sebanyak 3 pcs ban depan dan 3 pcs ban belakang.

Regulasi baru berikutnya adalah alokasi mesin, khusus untuk kelas MotoGP. Tim Ducati yang sebelumnya menggunakan banyak versi motor tahun ini, tahun depan bakal memiliki banyak tim satelit. Penghapusan kategori Open Class dan menjadi tim satelit, diatur dalam regulasi. Semakin banyak tim satelit, maka spesifikasi pembeda antara motor tim utama (Factory Team) dan tim lapis kedua (Satellite Team) juga jadi lebih besar.

Adapun gambaran tentang perbedaan spesifikasi antara brand manufaktur yang memiliki banyak tim satelit dan yang sedikit sebagai berikut. Satu tim utama dan dua tim satelit, harus memiliki minimal perbedaan sebanyak 3 bagian komponen teknis dari tim utama. Kemudian tiga tim satelit, harus memiliki perbedaan sebanyak 4 bagian. Sementara jika memiliki 4 tim satelit, minimal perbedaanya adalah 5 bagian.

Khusus untuk kelas Moto2, tim-tim diperbolehkan memberi referensi untuk daftar pengecekan datalogger dan sensor-sensor yang sudah lulus uji. Kontrol bukaan gas, minimal harus berjalan dengan cara mekanis. Pakai kabel dan putaran tuas gas.

Sementara untuk kelas Moto3, regulasi teknis di khususkan buat penggunaan komponen rangka dan komponen performa mesin yang harus melalui proses homologasi. Sedangkan untuk penggunaan oli mesin hingga, hanya oli yang lolos tes saja yang bisa mendapatkan tempat.

Regulasi teknis lainnya adalah tentang pemasok bahan bakar tunggal untuk kelas Moto2 dan Moto3. Seperti yang Kami infokan sebelumnya (Total Didaulat jadi Pemasok Tunggal BBM di Moto2 dan Moto3) Total didaulat jadi pemasok bahan bakar resmi untuk dua kelas di bawah MotoGP itu. (Spy/NM)

LEAVE A REPLY