NaikMotor –PT GAS Motorcycles Triumph memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan test ride Triumph Scrambler 1200 XE, Rabu (16/9/2020) di kawasan BSD. Meski hanya sekitar 3 jam menjajalnya, namun kami bisa dengan cepat menyimpulkannya sebagai motor pintar.
Sejatinya, New Scrambler 1200 XE masuk di jajaran Modern Classic di pembagian kategori motor yang diniagakan Triumph Motorcycles. Motor ini berbasis Bonneville T120 dengan kemampuan sport onroad dipadukan dengan performa offroad optimal. Bermesin Bonneville High Power 1.200cc parallel twin yang telah ditune sehingga menghasilkan 89 daya kuda dan torsi 110 Nm. Atau lebih kuat seperdelapan kali daripada basisnya.
Namun, siapa sangka motor bergaya vintage ini punya kemampuan offroad jempolan sebanding dengan fitur adventure bike yang memang dirancang khusus untuk pengendaraan di trek non-aspal. Begitu juga di jalan raya, Scrambler 1200 XE bisa diandalkan dari output tenaganya serta tingkat maneuver keamanannya terutama didukung fitur traction control serta cornering ABS.
Artinya, motor dual purpose beraura klasik ini dibuat tidak hanya sekadar berorientasi utama pada sosok scrambler yang dekat dengan tanah, namun dibekali mesin, suspensi serta fitur teknologi riding unggulan berkelas. Beberapa fitur andalannya yakni Keyless Ignition, Ride by Wire, Cruise Control, 6 Riding Mode dan Cornering Optimized ABS.
Dari tampang visualnya saja sudah terlihat kokoh baik dari mesin dengan radiator, knalpot tinggi khas scrambler, fork depan USD Showa dan belakang pakai Ohlins. Oiya, Scrambler 1200 ini ada dua versi XE dan XC, namun GAS Triumph hanya memboyong versi spesifikasi tinggi yakni XE.
Komentar yang banyak muncul adalah sosoknya yang jangkung, Ya, tinggi joknya 840mm. Agak jinjit untuk ukuran orang kita. Kami mendapatkan kesempatan test ride Triumph Scrambler 1200 XE di kawasan BSD bersama beberapa media sekaligus untuk menguji New Tiger 900 Rally.Sayang, kami tak kebagian waktu untuk mencicipi motor adventure itu karena keterbatasan waktu.
Melarikan Scrambler XE di jalanan aspal seperti dijambak karena punya torsi besar yakni 110Nm pada 3.950 rpm. Jalanan yang masih sepi membuat kami bebas melaju dan sempat tembus 170 Km/jam di straight. Dengan enam riding mode yang dimilikinya, Rain/Road/Sport/Off-road/Off-road Pro/Rider-Customizable, kami mencoba model sport. Hal ini selaras dengan keunggulan mendukung pengendaraan lebih nyaman dan aman karena ditopang oleh traction control serta cornering ABS membuat kita lebih pede menikung.
Sayangnya, trek offroad Icon MX di sekitar Pagedangan yang rencanaya dibuat untuk menyiksa scrambler di areal tanah, menurut Jusri Pulubuhu dari JDDC tidak bisa digunakan karena lumpur usai diguyur hujan. Jusri ditunjuk oleh pihak GAS Triumph menjadi instruktur pada kegiatan media ride ini.
Akhirnya kami mengarahkan ke X Club di Scientia Square sebuah lokasi yang dirancang sebagai tempat latihan untuk dirtbike dengan berbagai handicap. Masuk jalanan tanah, riding mode langsung berganti Offroad untuk mematikan fungsi traction control dan ABS. Ini yang kami bilang, motor pintar karena bisa menyesuaikan dengan konsumsi medan yang dilalui. Kami hanya menjajal trek tanah sekaligus mencicipi suspensinya ketika melewati gundukan termasuk bermanuver di belokan. Sesuai kodratnya, dikemudiakan di trek offroad tentu menjadi kelebihan motor seharga Rp 545 off the road ini dari mulai tenaga, handling hingga suspensinya dengan travel tinggi.
Tidak dipungkiri lagi kalo motor ini bisa diandalkan di dua segmen pasar secara kinerja dan tetap mengusung gaya khas tradisional ala Triumph. (Arif/nm)