NaikMotor – Berkendara dengan memboncengkan anak kecil sah-sah saja, namun ada beberapa hal yang harus diperhatkan agar berkendara tetap aman dan selamat sampai tujuan.
Banyak orang tua yang sering mengajak buah hati mereka berkeliling kota untuk sekadar menikmati pemandangan atau berekreasi ke tempat wisata. Nah, bagi pemotor yang ingin mengajak si kecil berkendara setidaknya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seluruhnya menyangkut keselamatan serta kenyamanan dalam berkendara di jalan raya. Berikut tips aman berkendara membonceng anak dari Wahana Honda.
Pastikan buah hati atau anak cukup umur
Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh, hindari membawa buah hati yang masih berusia di bawah 3 bulan. sebab imun tubuhnya masih rendah dan rentan terkena penyakit. Di atas usia tersebut, Anda boleh membawanya tentu dengan memperhatikan berbagai macam aspek keselamatan.
Untuk anak berusia di bawah 5 tahun, ikatkan tali atau jarik di sekitar tubuh anak agar menempel di tubuh Anda. Cara ini digunakan demi menghindari kemungkinan terburuk seperti anak yang tiba-tiba melepas pegangannya saat mengantuk di jalan.
Lengkapi peralatan berkendara untuk anak
Demi menunjang keselamatan buah hati, pastikan sudah menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan. Mulai dari helm khusus untuk anak, jaket yang cukup tebal untuk menghindari terpaan angin, masker, kacamata hingga sarung tangan.
Boncengkan anak di bagian belakang
Tidak banyak orang tua yang tahu bahwa cara paling tepat untuk mengajak anak berkendara adalah dengan menaruh mereka di jok belakang. Hal ini bertujuan menghindarkan anak dari polusi udara secara langsung hingga terpaan angin, terlebih saat Anda berkendara di tengah malam. Yang mana kondisi angin akan jauh lebih dingin dan tidak baik untuk kesehatan anak-anak.
Jangan ngebut di jalanan
Selain berbahaya, berkendara dengan kecepatan tinggi saat memboncengkan anak juga dapat menciptakan rasa takut tersendiri bagi mereka. Sebab, hal ini dapat memicu terjadinya trauma berkepanjangan.
Jangan melebihi kecepatan sepeda motor di angka 60 km/jam. Sebab jika terjadi pengereman mendadak, keseimbangan motor akan tetap terjaga.
Patuhi rambu lalu lintas
Tak hanya lampu merah, ada begitu banyak tanda rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Sebagai orang tua yang baik harus memberikan contoh pada anak untuk taat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku.
Mulai dari memberikan pemahaman kecil mengenai tanda-tanda yang sering ditemui di jalan. Seperti dilarang parkir, dilarang memutar balik, dilarang belok kiri dan masih banyak lagi lainnya. Perlahan namun pasti, anak juga akan mencontoh apa yang diajarkan oleh orang tuanya.
“Mengendarai sepeda motor dengan memboncengkan anak beresiko cukup besar, misalnya harus membawa atau memboncengkan anak, orang tua harus melengkapi riding gear khusus anak serta berkendara tidak ngebut,” terang Jusri Pulubuhu selaku Founder dan riding instructor JDDC. (Daus/Prob/NM).