Sentul (naikmotor) – Salah satu tim balap yang diperhitungkan di VBI Scooter GP 2015 adalah Pro Scooter Racing Team. Mengandalkan Ahmad Saugi atau Bomed, Pro Scooter tampil mengesankan di kelas 2 tak dan 4 tak.
Pemilik Pro Scooter, Moh Yunus menyatakan bahwa pencapaian di seri pamungkas gelaran Vespa Balap Indonesia Scooter Grand Prix 2015 (6/12/2015) lalu merupakan salah satu penampilan terbaik mereka.
” Hasil di seri terakhir ini salah satu yang paling bagus untuk kita meski hanya dengan satu pembalap, Bomed. Pembalap satu lagi, Agni Herton masih cedera,” ujar Moh Yunus, pemilik tim Pro Scooter yang bermarkas di Tegal Rotan Bintaro.
“Di seri keempat kemarin, kita malah sengaja tidak ikut QTT di kelas FFA, biar juaranya merata bukan dia lagi dia lagi. Bukan bermaksud sombong, tapi kita memberikan kesempatan yang lain ,” ungkap Pak Haji yang punya bengkel spesialis untuk Piaggio, Vespa dan Gilera ber-cc besar.
Menurut Yunus, balapan baginya adalah untuk mencari saudara bukan cari musuh.” Karena di sini bukan kompetisi yang utama tapi soal guyub. Makanya jadi biasa saja kalau tim kompetitor pinjam alat atau bagi komponen.”
“Ke depannya kita berharap balapan skuter menjadi industri dengan mewadahi semua pihak, mulai peserta 2 tak atau 4 tak hingga bisa dilirik APM dan sponsor.Paling tidak mereka mendapat publikasi. Kita maunya balapan ini dinikmati semua kalangan dan makin meriah makanya kita usul tahun depan dibuat 6 seri,” sebut pemilik bengkel bertagline Maxi Speed Specialist.
Yunus menambahkan, dari balapan ini semua yang terlibat bisa ‘hidup’ atau jaminan hidupnya lebih jelas.“ Mulai pembalap, mekanik, helper, bagian administrasi, dan sebagainya semuanya mendapatkan keuntungan bila dibuat profesional. Seperti halnya kontrak pembalap untuk jaminan masa depan mereka. Balapan pun jadi seperti hajatan kolosal dengan peran masing-masing tidak ngecer di tim sana-sini,” bebernya. Tahun depan, Pro Scooter merencanakana untuk menurunkan 3 motor dengan dua pembalap, Bomed dan Agni Herton.
Berbicara soal regulasi, Yunus mengusulkan untuk kelas tune up 2 tak dibolehkan menggunakan suspensi tabung untuk safety pembalap. “Sebab dari hasil uji kami sebelum seri 4, pembalap kami selalu jatuh jika dengan shockabsorber bawaan pabrik, terlalu empuk. Setiap seri setting-an tim kami berubah untuk mendapatkan hasil yang baik. “
Secara keseluruhan, Yunus memuji penyelenggaraan VBI Scoter Grand Prix 2015 karena selalu ramai dan semakin rapi seperti wajib ikut scrutineering. (Afid/nm)
Racelogy Tim Pro Scooter pada VBI Scooter GP seri4:
1. Kelas FFA Open: Bomed juara 1.
2. Standar Open: Bomed (1)
3. Standar Pemula Plus: Bomed (2)
4. Matic 220cc Open: Bomed (1)
5. Matic 300cc FFA: Bomed (3)
Berbicara soal regulasi, Yunus mengusulkan untuk kelas tune up 2 tak dibolehkan menggunakan suspensi tabung untuk safety pembalap. “Sebab dari hasil uji kami sebelum seri 4, pembalap kami selalu jatuh jika dengan shockabsorber bawaan pabrik, terlalu empuk. Setiap seri setting-an tim kami berubah untuk mendapatkan hasil yang baik. “
Maaf untuk yang 1 ini saya secara pribadi kurang setuju, tidak semua tim yang berpartisipasi di sini (VBI SGP) tim besar, banyak tim-tim kecil dengan sumber pendanaan dr kantong pribadi, jika regulasinya diperbolehkan menggunakan suspensi tabung, maka tim-tim kecil tidak dapat bersaing dengan tim lainnya.