Penting Banget, ini 4 Bentuk Latihan Safety Riding dari Wahana

0
Latihan Safety Riding
Wahana jelaskan beberapa macam bentuk pelatihan safety riding. Foto: Wahana Honda

NaikMotor – Tahu gak sih, ternyata latihan untuk safety riding penting dikuasai agar Motoris bisa meminimalisir kecelakaan saat berkendara, lho. Sebagai pengenalan awal, Wahana pun membahas macam-macam bentuk latihan safety riding. 

Bisa NaikMotor lancar bukan berarti menguasai teknik berkendara dengan benar dan aman. Kabarnya, masih banyak yang belum tahu cara mengendarai sepeda motor dengan baik, padahal safety riding amat penting untuk membantu meminimalisir kecelakaan saat berkendara.

Wahana menjelaskan biasanya pelatihan safety riding sering digelar oleh brand-brand otomotif ternama di Indonesia. Secara umum, biasanya ada dua kategori pelatihan safety riding, yaitu teori dan praktek.

Untuk pelatihan teori, peserta diberikan materi pengetahuan dasar berkendara seputar lalu lintas di jalan, sementara saat praktek, peserta menjalani 4 tahapan tes, mulai dari Slalom Course, Narrow Plank Course, Bump Course, dan Braking. Berikut penjelasannya:

  • Slalom Course

Latihan Slalom atau gerakan berkelok-kelok dilakukan untuk melatih kemampuan dan menjaga keseimbangan tubuh pengendara yang sedang menikung atau melewati jalanan berliku. Untuk itu, peserta tes biasanya akan disuruh melewati area trek khusus yang sudah dipersiapkan tanpa menyentuh garis batas dan menurunkan kaki.

  • Narrow Plank Course

Narrow Plank Course atau latihan berjalan di titian adalah bentuk latihan yang dikhususkan untuk menjaga keseimbangan pengendara dalam melalui jalanan sempit. Contoh yang mudah ditemui adalah saat melintas di antara sela-sela mobil. Latihan ini penting banget untuk menjaga biar tidak menyenggol bodi maupun spion mobilnya.

  • Bump Course

Bump Course atau latihan di jalan bergelombang berguna untuk latihan fokus pada keseimbangan tubuh yang dilakukan dalam konteks simulasi jalanan bergelombang, tidak rata, atau berlubang. Selain itu, latihan ini juga menuntut pengendara untuk mempelajari penggunaan rem depan dan rem belakang secara bersamaan untuk memperlambat laju kendaraan atau deselerasi saat melaju di jalan tidak rata.

  • Braking

Latihan ini dikhususkan untuk melatih pengendara melakukan pengereman motor dengan teknik yang benar, yaitu menggunakan kedua rem secara hampir bersamaan. Umumnya, yang diajarkan adalah menggunakan rem dengan porsi 60:40, atau rem depan 60% dan rem belakang 40%. Distribusi pengereman ini berguna untuk menghindari risiko selip saat proses pengereman.

Itu tadi beberapa macam pelatihan yang diajarkan saat safety riding. Pesertanya diharap akan mengetahui kesalahan umum yang dilakukan saat berkendara, agar lain waktu bisa menjadi lebih bijaksana dalam mengendarai motor, dan bisa sekaligus mengedukasi orang lain tentang pengetahuan berkendara yang baik dan benar. (Litha/Prob/NM) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here