Sentul (naikmotor) – Peserta Final VBI Scooter GP 2015 tidak sekadar datang dari daerah Jabodetabek dan tim Jawa lainnya, namun menarik perhatian tim asal Palu, Sidole Speed 86.
Meski hasilnya belum memuaskan, namun tim Sidole Speed 86 Palu sudah menunjukan tekadnya untuk bisa berkompetisi di balapan skuter bergengsi, VBI Scooter Grand Prix. Mereka memboyong dua unit motor dan satu mesin langsung dari Palu untuk ikut tiga kelas.
“Kita datang ke sini untuk belajar terus dan terus belajar,” ujar Gani, tim manajer Sidole Speed 86. “Karena di Palu, nyaris event balap skuter langka. Pembalap kami pun direkrut dari pembalap road race sebenarnya,” lanjut wiraswastawan itu.
Sidole Speed 86 mengandalkan dua pembalapnya, Eskyl Lamento dan Chandra Kia Momo yang turun di kelas FFA Open dan Tune Open.” Kami sebetulnya ikut sejak seri 3 lalu. Namun memang kita akui lawan-lawan di sini skill-nya tinggi dan modifikasi mesin motor balap skuternya ,” sahut Eskyl Lamento.
Sayang Eskyl harus menyerah di lap 3 kelas FFA Open, karena rem depan bermasalah. Sistem rem Vespa Small Frame mekanis yang telah diubah menjadi hidrolik itu pecah selangnya sejak QTT, karena terjatuh. Perbaikan hanya sementara tak mampu membuatnya bertahan di trek.
Sementara, teman Eskyl, Chandra Kia Momo, berhasil menempati posisi 8 di kelas FFA Open, meski hanya menyelsaikan 13 dari 15 putaran. (Afid/nm)