Begini Cara Pembalap Astra Honda Racing Team Merawat Baju Balapnya

0
merawat baju balap
Pakaian balap yang lama menganggur perlu dirawat agar tetap prima setiap saat. Foto: istimewa

NaikMotor – Lama tidak tidak turun balap, karena Pembatasan Sosial akibat Covid-19, riding gear pun mengganggur. Para pembalap muda Astra Honda Racing Team pun berbagi tips dan trik merawat baju balap alias wearpack mereka yang sudah lama menggantung. 

Astra Honda membagikan informasi seputar cara merawat wearpack atau baju balap yang dilakukan oleh pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT) agar bajunya tetap terawat, nyaman, bersih, dan siap pakai. Tak hanya baju, mereka juga menjaga kebugaran tubuh, mental, dan pernik pendukung lainnya.

merawat baju balap

Herjun Atna Firdaus, pembalap berusia 15 tahun asal Pati, Jawa Tengah rupanya memiliki 3 cara agar baju balapnya siap pakai setiap saat. Selain dijemur setelah pemakaian, Pembalap muda yang tahun ini terjun di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production (AP) 250 itu juga menyiapkan tempat penyimpanan khusus yang tidak lembab untuk mencegah jamur.

“Saya juga selalu menyemprotnya dengan pewangi,” ujarnya.

Lain lagi dengan Lucky Hendriansya. Lucky yang sama-sama turun di ARRC kelas AP250 itu melakukan cara yang lebih kompleks. Ia rajin melakukan beberapa hal agar wearpack-nya tetap nyaman dan selalu siap pakai. Pemuda asal Sidrap, Sulawesi Selatan itu tidak mencuci baju balapnya, melainkan hanya membersihkannya dengan lap basah setelah pemakaian.

“Tapi sebelumnya, saya selalu menyemprot angin (bertekanan tinggi/menggunakan kompresor) pada bagian dalamnya. Setelah itu, bahan kulitnya dibersihkan pakai leather lotion care. Kalau jeda lama seperti sekarang, saya simpan di ruangan yang tak terkena matahari langsung dan tak lembab,” jelasnya.

merawat baju balap

Mirip dengan Lucky, Rheza Danica Ahrens yang saat ini berada di kelas SS600 ajang ARRC juga pertama selalu mengeringkan bagian dalamnya yang terkena teringat. Rheza mengeringkan baju balapnya dengan beberapa cara, antara lain didiamkan, dijemur, atau bisa juga dengan diberi semprotan angin bertekanan tinggi.

Bedanya, Rheza membersihkan bagian luar yang berbahan kulit dengan bahan khusus agar debu atau jamur tidak menempel. Caranya bisa dengan dilap atau disikat pelan.

“Setelah semua proses itu, kalau tidak dipakai lama seperti saat ini, saya selalu memberinya pelembab agar bagian kulit tetap lentur saat akan dipakai. Nah, bagian dalamnya setelah kering disemprot dengan pewangi dan anti bakteri,” ujar Rheza seperti yang dilansir oleh AHM. (Litha/Prob/NM) 

LEAVE A REPLY