Bologna (naikmotor) – Pasar moge Indonesia akan kembali dibanjiri oleh 9 motor anyar Ducati yang sudah diluncurkan dari Frankfurt Motor Show (Ducati Monster 1200R) serta 7 model baru di World Ducati World Premiere (16/11/2015). Satu lagi akan meluncur Desember 2015 yakni Ducati Scrambler spesial kerjasama Ducati dengan salah satu ikon Italia.
Perjalanan kami ke Italia bukan sekadar menyambangi pameran motor terbesar EICMA Show di Milan pada (14-21/11/2015) lalu, namun juga mendapatkan kesempatan mengunjungi pabrik Ducati di Via Antonio Cavalieri Ducati, 3, 40132 Borgo Panigale, Bologna seluas 72.000 meter persegi.
Berkunjung ke pabrik Ducati di penghujung tahun di saat mereka mempersiapkan 9 model terbarunya untuk pasar 2016 sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Ya, Ducati kini makin luas menggarap pasar dari mulai anak muda hingga penggila adventure.
Dipandu Ilaria, tour guide cantik Ducati, kami diajak berkeliling ke pusat perakitan line-up Ducati seperti Scrambler, Xdiavel, Monster 1200R dan lainnya. Sayang, kami tidak diperbolehkan mengambil gambar sesuai policy perusahaan yang kini dipimpin Claudio Domenicali.
Menillik dari sejarahnya yang tersimpan di musium atau Museo Ducati, awalnya Ducati hanyalah perusahaan kecil pembuat komponen radio.
Pabrik Ducati saat ini ada di tiga negara yakni Italia, Brasil dan Thailand. Pabrik Ducati di Sao Paolo Brasil bertugas untuk memproduksi Ducati Diavel dan Ducati Monster, sementara Thailand khusus membuat Ducati Scrambler.
“Namun kami pastikan semua komponen yang dirakit di Thailand dan Brasil dipasok dari Italia karena kami memiliki standar kualitas. Di kawasan Bologna ini banyak sekali perusahaan spare part dan 90 % suplier komponen Ducati dari Italia, “ jelas Ilaria.
Pabrik di Bologna memiliki 1.200 karyawan yang bekerja dalam tiga shift. Jadi tidak ada kata pabrik Ducati berhenti bekerja. Hebatnya lagi, banyak karyawan Ducati lulusan sekolah teknik usia 16-18 tahun dengan masa training dibayar hingga 600 Euro.
Menurut Ilaria, ada kalanya pabrik memiliki masa produksi dengan kapasitas tinggi hingga 350 motor perhari.”Biasanya untuk high season yakni sekitar Januari hingga Juli, sementara low season hanya 150-180 unit di bulan September sampai Januari. Agustus adalah bulan libur bagi kita selama sebulan,” jelas Ilaria.
Di pabrik Bologna, sekitar 30% pegawainya adalah wanita yang ikut terlibat di dua assembling line, pembuatan mesin dan pemasangan komponen serta bodi Ducati. Untuk low season, mereka hanya memperkerjakan empat orang, namun jika high season bisa hingga delapan orang.
Satu motor Ducati dihasilkan selama satu jama namun khusus untuk Panigale bisa mencapai 120 menit. Ducati lebih dari sekadar motor karena dibuat dengan nilai seni mengandalkan tangan terampil atau handmade.“ Teknlogi robot hanya digunakan untuk perakitan mesin seperti perekatan blok mesin,” ujar Ilaria.
Sayangnya, kita tidak diperbolehkan melihat ruang khusus untuk Ducati Corse atau riset untuk kebutuhan balap Ducati. (Arif Syahbani)