NaikMotor – V-Belt merupakan komponen penting pada skuter matik yang berfungsi layaknya rantai pada model underbone (bebek) atau motor berkopling. Biar riding jadi tenang, baiknya kenali masalah v-belt dan gejalanya.
Ada beberapa tanda ketika v-belt mulai bermasalah dan jika dibiarkan lama berisiko putus. Berikut informasi penyebab dan waktu tepat penggantian v-belt dari Wahana Honda.
Tanda pertama adalah munculnya suara berdecit pada transmisi CVT. Bunyi tersebut biasanya akan terdengar saat motor akan berjalan. Tanda kedua adalah ada tarikan tersendat saat gas rendah menuju tinggi atau dari posisi mati ke posisi jalan. Kemudia tanda ketiga adalah performa dan kecepatan motor menurun drastis, padahal pada speedometer menunjukkan garis tinggi.
Setiap v-belt pada motor matik memiliki usia yang berbeda-beda. Pembeda dari usia v-belt di setiap motor tersebut adalah durasi pemakaian kendaraan serta beban yang diangkut motor. Selain itu, apabila motor matik sering digunakan untuk kebut-kebutan, maka hal tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab v-belt cepat aus bahkan putus.
Nah, ketika v-belt putus otomatis motor akan kehilangan tenaga laju sama sekali, disebabkan karena tidak ada pengantar tenaga dan penghubung pulley bagian depan dengan belakang. Efek lain yang ditimbulkan ketika v-belt putus adalah dapat merembet pada komponen-komponen lain pada sistem transmisi CVT. Jadi kenali masalah v-belt sejak awal.
Untuk menghindari v-belt bermasalah, standar rata-rata kapan harus mengganti v-belt adalah ketika motor matik tersebut sudah menempuh jarak 25 sampai 30 ribu kilometer atau sekitar 2 tahun lamanya.
Oh ya, disarankan ketika mengganti v-belt, baiknya memakai produk OEM atau orisinil daripada produk aftermarket karena kualitasnya lebih baik. Ditambah lagi, rata-rata v-belt dari pabrikan resminya memiliki harga lebih murah dibandingkan yang aftermarket. (Daus/Prob/NM).
