NaikMotor – Kabla Kustom berbagi solusi buat pelajar yang suka custom motor tapi budget-nya terbatas. Bagaimana ya caranya agar motor tampil ganteng tapi tak bikin tekor kantong?
Buka di tahun 2013, Kabla Kustom rupanya tidak diniatkan untuk menjadi bengkel custom yang melayani banyak orang. Muhammad Hilfi, sang owner mengatakan bahwa awalnya hanya untuk buat custom motornya sendiri, tapi sepertinya motor ala Kabla Kustom cocok sama banyak orang sehingga akhirnya berjalan seperti sekarang.
Kepada tim NaikMotor, Hilfi mengatakan juga bengkelnya membuka konsultasi buat pelajar yang ingin menjadi builder. Syaratnya yang pertama harus disiapkan adalah rasa keingintahuan yang besar.
Kabla Kustom yang berlokasi di Cirebon ini juga sering melayani customer dari luar Cirebon dan luar Jawa. Untuk pengerjaan hingga ke tahap finishing, Hilfi dan rekannya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Hilfi juga menyerahkan konsep dan lainnya kepada customer, tapi Ia akan mengarahkan cocok atau tidaknya nanti.
“Berani mencoba merusak motor asal tanggungjawab,” ujarnya.
Lalu untuk memilih part custom, Ia menyarankan untuk mencari tau lebih dulu seputar siapa pembuatnya, serta harus sering konsultasi dengan yang lebih paham sampai bisa menemukan part bagus dengan harga miring dan Hilfi juga menyebutkan bahwa akan lebih baik untuk sering main ke tukang las di sekitarnya.
“Saran buat pelajar sih kalau baru iseng custom jangan ambil konsep yang terlalu berat, (chopper rigid) karena pasti akan sulit dan banyak part-part yang dibuat. Kalau mau mulai bisa dari streetcub, street tracker, cafe racer yang gak terlalu banyak ubah frame,” jelasnya.
Motor custom dengan dana pelajar yang Ia unggah di akun Instagramnya adalah motor Honda Mega Pro, yang dikerjakan selama 3 bulan dan totalnya mengabiskan dana sekitar Rp 9 jutaan. Rupanya, motor custom tersebut adalah milik seorang pelajar kelas 3 SMA.
“Itu Honda Mega Pro, body set ganti, frame pake bawaan aslinya, cuma ubah di bagian belakang, part-part dari motor bawaannya masih banyak dan bisa terpakai kayak semacam frame, shock depan, tromol, pengereman, dan gak ada sentuhan chrome di finishing, jadi itu semua di cat. Dari kaki-kaki cuma beli velg dan ban saja,” jelas Hilfi.
Di situasi saat ini, rupanya pandemi tidak begitu berpengaruh ke Kabla Kustom karena masih ada saja customer yang datang untuk mendandani motor mereka.
“Kalau untuk pengerjaan di bengkel sih gak ngaruh, mungkin soal pembayaran banyak yang agak pending, karena mungkin bikin motor cuma hobi, jadi dikesampingkan dulu sama owner motornya,” pungkasnya. (Litha/Prob/NM)