NaikMotor – Ducati menyarankan untuk penggunaan 1 motor per pembalap MotoGP demi menghemat biaya selama pandemi. Namun rupanya gagasan itu ditolak oleh banyak pihak, termasuk Tim Yamaha.
Gagasan Ducati mengenai 1 motor per pembalap yang dimaksudkan untuk menghemat biaya dikabarkan tidak disetujui oleh tim lain. Dilansir dari motorsport, Ducati ingin meminimalisir pengeluaran finansial karena belum diketahui sampai kapan pandemi ini akan berlangsung, dan juga disebabkan oleh dibatalkan dan ditundanya beberapa balapan, sehingga tidak ada pemasukan yang diterima tim-tim MotoGP.
Sebelumnya, Dorna Sports selaku promotor telah meluncurkan paket bantuan keuangan sebesar Euro 9 juta atau sekitar 153,6 juta jika dirupiahkan. Pemberian bantuan untuk tim independen, termasuk Aprilia dan KTM, dan semua outfit Moto2-Moto3 untuk 3 bulan ke depan.
Karena minimnya pemasukan, Ducati mengusulkan untuk mengurangi jumlah motor tiap Pembalap dari 2 menjadi 1, juga untuk Moto2 dan Moto3, tetapi gagasan tersebut ditolak oleh 5 pabrikan lain.
“Dunia sepeda motor secara umum sangat menderita dalam krisis ini. Semua ide yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya harus dilakukan,” ujar GM Ducati Corse, Gigi Dall’Igna kepada surat kabar lokal Italia, La Stampa.
“Saya seorang teknisi dan saya suka pengembangan, saya selalu menentang segala batasan pembangunan. Tetapi sekarang semuanya berbeda. Masa depan kita akan tergantung pada pengurangan pengeluaran,” tambahnya.
Salah satu penentang ide Ducati adalah tim Yamaha yang disuarakan oleh Massimo Meregalli selaku Manajer Tim Yamaha dalam wawancaranya dengan Motorsport.com minggu lalu. “Secara pribadi, saya menentangnya, karena sepeda sudah siap,” tutur Meregalli.
“Memang benar anda dapat menghemat uang dengan suku cadang, tetapi sejauh menyangkut investasi, saya melihatnya lebih sebagai masalah daripada manfaat,” lanjutnya.
Meski tidak mendapat suara yang sama dari beberapa tim, proposal Ducati bisa jadi masih berpotensi untuk disetujui pihak Grand Prix Commission. (Litha/Prob/NM)