NaikMotor – Dampak virus Corona sudah merambah industri otomotif sehingga menimbulkan pertanyaan apakah produk otomotif dari China “aman”? Bagaimana dengan produk yang akan dipamerkan di IIMS 2020?
Virus Corona (2019-nCov), pertama kali ditemukan di Wuhan, China di sekitar akhir tahun 2019 lalu. Virus Corona merupakan penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan bisa berujung kematian. Corona menyebar dengan cepat, bahkan sudah lintas negara.
Dengan hebohnya kasus virus Corona, apakah importir dari China tetap mengirimkan produknya, seperti after market dan motor ke negara lain termasuk Indonesia? Dan apakah kasus ini juga menghambat kerja sama Indonesia-China dalam bidang otomotif?
Menurut Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh atau yang biasa disapa Kohen, situasi ini adalah kondisi yang memperihatinkan, namun Kohen mengatakan bahwa dampak virus corona terhadap IIMS 2020 belum bisa diukur, karena sampai sekarang belum ada kerja sama yang cancel atau batal. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah berkurangnya display untuk IIMS 2020 karena tergantung bahan yang tertahan. Ia juga berharap semoga masalah ini bisa segera membaik.
Meskipun China sudah bekerja sama sejak IIMS masih dalam kondisi terseok-seok, Kohen juga menegaskan bahwa IIMS akan mengikuti kebijakan pemerintah.
“Tapi kalau aturan pemerintah bahwa ini membahayakan ya kita ikut dong. Tapi kalau inisiatif ya jangan dong, kan itu sahabat kita, masa orang lagi musibah terus kitanya stop,” tambahnya.
Menurut penjelasan Kohen, belum ada himbauan dari pemerintah untuk pameran. Malah sepengetahuannya, China inisiatif sendiri membatalkan beberapa pameran internasional dan melarang dulu delegasinya untuk mengikuti acara-acara. (Litha/Prob/NM)
