Banjarbaru (naikmotor) –Suzuki Indonesia Challenge (SIC) Season 2 Banjarmasin dipentas Sabtu (7/11/2015) di Sirkuit Murjani, Banjarbaru. Inilah ‘sirkuit’ yang telah banyak melahirkan pembalap nasional road race di Tanah Air.
Lapangan yang berada di depan kantor Balaikota Banjarbaru menjadi sentra anak muda Banjarbaru, Martapura, dan Banjarmasin, dalam mengekspresikan bakatnya, baik komunitas otomotif, musik, olahraga, dan lain-lain. Keberadaannya juga kerap dimanfaatkan sebagai venue berbagai pentas kegiatan termasuk ajang balap motor mulai Kejurda, Motoprix hingga One Make Race seeprti halnya Suzuki Indonesia Challenge (SIC) season 2 kemarin.
Dan di lapangan ini pula para pembalap muda Kalimantan Selatan kerap berlatih di akhir pekan, terutama Jumat dan Sabtu. Dengan membayar Rp 15 ribu permotor, mereka memanfaatkan lapangan parkir untuk disulap menjadi layout sirkuit.
“ Uang tersebut untuk yang mengatur layout lintasan dengan ban. Hampir dari semua pembalap daerah di Kalsel ini suka latihan di Murjani sejak dulu, “ ujar Yusda Fahriadi, salah satu pemerhati balap dan ayah dari pembalap nasional dan Asia, Iman Micko.
Ya, alumnus dari Sirkuit Murjani memang telah terbukti telah menetaskan banyak pembalap berkelas hingga level Asia, sebut saja Iman Micko yang kini membalap di kelas AP250 ARRC serta juara nasional Supersport 600cc dan top rider Asia, HA. Yudhistira.
“ Benar, saya dulu awal karier balapan motor bebek di Murjani. Malah kalau Kejurda hadiahnya motor yang untuk ukuran di luar Jawa cukup mewah saat itu,” sebut Yudhis asal Banjarmasin yang menyempatkan bertemu Naikmotor.com di Banjarbaru, Sabtu (7/11/2015).
Dan hingga sekarang, Murjani akan terus melahirkan pembalap-pembalap bertalenta seperti yang terekam di SIC season 2. M Rayendra dan Sandy Yudha Permana mewakili kelas Youngstar 115 kemudian Hendra Eenk, Bima AP dan Riki Ismana di kelas Satria Cup adalah bakat lain yang siap beranjak ke jenjang lebih tinggi hasil binaan Murjani.
Sandy Yudha Permana misalnya, pembalap belia yang baru sekitar satu tahun menekuni balap motor sangat serius berlatih di Murjani demi mengejar cita-citanya ingin menjadi pembalap MotoGP.
“Saya sudah ikut Motoprix kelas pemula dan tentu saja melalui SIC ini saya ingin mendapatkan prestasi lebih tinggi. Saya rutin berlatih fisik dengan jogging dan latihan di Murjani ditemani yang lebih senior,” jelasnya.
Dengan berbagai layout lintasan yang disesuaikan penyelenggaranya, Sirkuit Murjani bukan hal yang sulit untuk ditaklukan para pembalap lokal Kalimantan Selatan. Untuk event SIC, Suzuki mendesain treknya berbeda dengan kota-kota lainnya di mana lebih banyak tikungan rolling speed dengan variasi 12 tikungan terdiri dari tujuh ke kiri dan lima ke kanan sepanjang 1,1 km serta lebar 8m.
Meski demikian, Riki Ismana, tetap meminta perhatian dari pemerintah daerah khususnya Pengprov IMI untuk bisa membuatkan sirkuit permanen di Banjarbaru agar latihan mereka lebih fokus.
Sementara menurut Sutarto, Ketua Pengprov IMI Kalsel menjelaskan rasa apresiasinya terhadap Suzuki yang telah mengadakan SIC di Banjarbaru.”Tidak salah memang memilih Kalsel sebagai tuan rumah karena telah menjadi ikon otomotif Borneo termasuk juga tempat penyelenggaraan berbagai event balap kejurnas. Banyak pembalap besar lahir di Kalsel yang menunjukan bahwa memang gudangnya pembalap salah satunya di sini,” sebutnya.
Alasan di atas yang membuat Suzuki menggelar SIC di Kalsel karena merupakan salah satu provinsi yang komplit memiliki sirkuit permanen dan non-permanen serta banyak pembalapnya berlatih hingga ke Pulau Jawa.
“Banyak mobil milik tim-tim balap yang latihan di Jogja berasal dari Kalimantan ini menunjukan bahwa antusias mereka sangat tinggi di balap motor. Karenanya pilihan tepat Suzuki menggelar SIC di Banjarbaru termasuk dukungan main dealer Suzuki Delta yang sudah puluhan tahun meramaikan dunia balap motor di Kalimantan,” sebut Giri Tri Atmojo, GM Strategy & Planning PT Suzuki Indomobil Sales 2W. (Arif/nm)