Valencia (naikmotor) – Berada dalam pola tekanan yang cukup tinggi, memang akan membuat pembalap mudah menginterpretasikan apapun menjadi di luar prediksi sebelumnya. Mungkin hal ini juga yang sedang dialami oleh Valentino Rossi. Berawal dari sesi pre event conference MotoGP Sepang, Malaysia, hingga puncaknya terjadi di sesi race pada lap ketujuh.
Hampir semua pembalap dan mantan pembalap yang menyaksikan tayangan tersebut menilai, bahwa insiden tersebut terjadi karena egoisme kedua pembalap. Termasuk Rossi yang terlihat hilang kesabaran ketika diganggu oleh Marquez dengan manuver-manuver ekstrimnya.
Egoisme Rossi masih belum berhenti ketika Ia mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sports (CAS) atau pengadilan tinggi untuk olahraga dunia usai MotoGP Malaysia. Dimana pembalap asal Italia itu ingin hukumannya diringankan menjadi denda 1 poin saja terkait insiden yang dinilai banyak orang sebagai tendangan kontroversial itu.
Namun hari Kamis (5/11/2015), CAS secara resmi memutuskan untuk menolak banding yang diajukan Rossi. Tentunya setelah mendengar jajak pendapat dari perwakilan FIM. Rencana pengumuman ini lebih cepat sehari dari jadwal sebenarnya. Artinya, Rossi bakal tetap menjalani hukuman yang sama sesuai dengan keputusan terakhir race direction MotoGP di Malaysia. Yaitu pemberian 3 penalti poin dan start dari posisi paling belakang.
Tentunya Rossi harus menerima keputusan ini dengan lapang dada dan mulai berhati besar. Lantaran ketakutan yang terlalu besar, malah bisa mengganggu konsentrasinya saat balapan nanti. Apalagi belum tentu juga Jorge Lorenzo bisa meraih kemenangan. Bisa jadi start dari posisi paling belakang, memberinya pengalaman meraih titel juara dunia yang tak terlupakan sepanjang karirnya. (Spy/NM)