Mercusuar Garage, Hindari Tawuran dengan Bikin Motor Custom di SMK Mercusuar

0
Mercusuar Garage
Mercusuar Garage proyek motor custom siswa SMK Mercusuar. Foto: Arif/Litha

NaikMotor – Bila kebanyakan sekolah kejuruan menerapkan kurikulum Teknik Sepeda Motor, maka SMK Mercusuar Ujung Menteng Cakung punya program vokasi Mercusuar Garage. Diinisiasi Motovation Garage dengan menggandeng Insan Motor Bekasi, jadilah siswanya belajar bikin motor custom.

Tawuran sekolah menjadi hal yang mengerikan karena kerap kali membawa korban, apalagi untuk sekolah kejuruan semacam SMK. Dengan dominasi remaja pria di masanya, mereka lebih mudah tersulut emosi dan terprovokasi. Hal ini yang mendasari Yoriko, seorang motivator dan penggemar otomotif untuk berbuat sesuatu terhadap pola pendidikan untuk mengarahkan minat serta bakat siswa di sekolah.

Iko, panggilan akrabnya, kemudian menawarkan diri kepada pihak SMK Mercusuar untuk menerapkan idenya. “Daripada tawuran, ayo tawuran ide. Itu konsep awalnya sih. Seminar tidak hanya ditujukan kepada orang yang sudah kerja, justru anak mudalah yang harus mendapat motivasi karena mereka adalah penerus generasi bangsa,” tukasnya saat ditemui di SMK Mercusuar, Kamis (23/1/2020). Jadilah, disesuaikan dengan program sekolah, ia mulai mengajak para koleganya yang memiliki keahlian untuk membantu implementasinya kepada siswa di bidang multimedia, otomotif serta perawatan sepatu sejak pertengahan tahun lalu.

 

Khusus untuk yang berminat di bidang otomotif teknik kendaraan, Iko menggandeng salah satu builder berpengalaman yakni Iyus dari Insan Motor Bekasi. Dengan mengusung proyek Mercusuar Garage, Iyus memberi tantangan kepada mereka membuat motor custom bergaya scrambler dan boardtracker.

 “Untuk desain motornya kita sesuaikan dengan trend sekarang agar mereka juga bisa belajar lebih dalam di luaran seperti apa.Kebetulan desainnya neo klasik, karena bahan-bahannya enggak terlalu klasik banget, bukan restorasi.  Jadi kita bikin style old school, cuma kita pakai gaya-gaya new school. Untuk materi kita langsung on the spot, jadi kita langsung terapkan langsung di praktik. Saya tunjukin bahan-bahannya mereka yang mengerjakan dari mulai pengelasan sampai membuat bodi, ” terang Yus. Pelajaran diberikan dua kali dalam seminggu dan terbuka untuk siapa saja yang berminat sampai akhirnya terseleksi 10 siswa yang konsisten mengikuti materi ini sampai sekarang.

Awalnya, program ini sempat dianggap remeh oleh siswa-siswa lain karena mereka tidak yakin kalau bisa membuat motor sendiri. Tiga bulan berselang, wujud kerangka motor sudah mulai terlihat dan otomatis menarik perhatian sekitar.

Sementara Kepala Sekolah SMK Mercusuar Jakarta, Fahrurozi, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut mendukung lahirnya karya para siswa  Mercusuar. “Kami berharap bahwa ini bisa memotivasi anak-anak untuk bagaimana menguasai teknologi tentang otomotif khususnya berkaitan dengan motor. Kita berharap bahwa ke depan ini juga menjadi cikal bakal untuk lahirnya, katakanlah regenerasi selanjutnya tentang motor yang sekarang sedang ngetren yaitu motor listrik, kita berharap bahwa dari sini kemudian akan berlanjut ke hal yang lebih tinggi lagi teknologinya”, ujar Fahrurozi.

Motor buatan anak kelas tiga SMK ini ditargetkan selesai pada April 2020, dan direncanakan mengikuti kontes modifikasi skala nasional. Jika nanti ada yang berminat untuk membeli motor buatan Mercusuar Garage, maka motor akan dijual dan uangnya akan digunakan untuk generasi selanjutnya. (Litha/Prob/NM)

LEAVE A REPLY