NaikMotor – Honda Development Basketball League (DBL) 2019 sukses digelar di 30 kota di Indonesia. Sebagai hasilnya, Honda DBL 2019 memberangkatkan 24 atlet ke NBA.
Honda DBL sejak 2008 digelar PT Astra Honda Motor (AHM) untuk mendukung pengembangan potensi generasi muda di bidang olahraga melalui kompetisi basket pelajar terbesar di Tanah Air. Penutupan rangkaian, Honda DBL 2019 memberangkatkan 24 atlet ke NBA Februari 2020, menyaksikan pertandingan Bola Basket paling bergengsi.
Dimulai sejak bulan Juli-November 2019, Honda DBL 2019 tuntas dihelat di Surabaya, Malang, Padang, Makassar, Banjarmasin, Yogyakarta, Aceh, Bandung, Jakarta, Medan, Pontianak, Tangerang, Denpasar, Kupang, Cirebon, Bekasi, Manado, Lampung, Semarang, Mataram, Jayapura, Riau, Jambi, Palembang, dan Samarinda. Memasuki tahun pelaksanaan ke-12, kompetisi Honda DBL 2019 telah diikuti oleh 750 sekolah di 30 kota dari 22 provinsi di Indonesia. Tercatat sebanyak 1.239 tim dan lebih dari 30.000 pelajar telah turut berpartisipasi meramaikan kompetisi ini.
Setelah gelaran pertandingan Honda DBL 2019 usai, sebanyak lebih dari 200 student athlete dan 40 pelatih basket terbaik yang telah terpilih dikumpulkan selama 5 hari untuk mengikuti Honda DBL Camp pada 12-16 November 2019. Mereka mendapatkan pelatihan secara langsung oleh DBL Academy yang bekerja sama dengan World Basketball Academy (WBA) Australia.
“Tahun ini banyak sekali Big Man bagus yang hadir di Honda DBL Camp 2019. Ini sangat bagus untuk kemajuan basket Indonesia. Tiga atau empat Big Man dari skuad ini dapat menjadi Timnas Indonesia di masa yang akan datang,” ujar Andrew Vlahov, Kepala Pelatih Honda DBL 2019.
Deputy General Manager Marketing Planning and Analysis Division Andy Wijaya mengatakan, “Melalui Honda DBL, kami berharap dapat menemani para pelajar untuk lebih dekat dengan mimpi mereka. Kompetisi ini merupakan salah satu ajang pencarian bibit pebasket terbesar dan terbaik di Indonesia. Kami berharap para siswa mampu menjadi bagian dalam mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang kompetisi di tingkat nasional maupun internasional.” (Rls/NM)