Argentina (naikmotor.com)– Jeffrey Polnaja atau Kang JJ, mendaulat diri sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil menjelajah benua Amerika dari Deadhorse, Prudhoe Bay, Alaska, kota paling utara di benua tersebut hingga di Ushuaia, kota paling selatan di muka bumi yang berada di provinsi Tierra del Fuego, Argentina. Penjelajahan itu dilakukan Jeffrey selama enam bulan.
Kang JJ yang berkeliling dunia seorang diri dengan sepeda motor menembus kota di ujung selatan Benua Amerika itu sejak 5 Januari 2015. Dalam perjalanan ke Ushuaia, menyusuri Rute Nasional 3 Argentina sejauh lebih dari 3 ribu kilometer dari ibu kota Buenos Aires.
Kang JJ mengaku tidak menemui masalah berarti selama melalui jalur di pesisir timur benua Amerika tersebut. Cuaca musim panas di belahan selatan bumi diakui telah memberikan keberuntungan tersendiri. Padahal jarak Ushuaia dengan ujung utara Kutub Selatan hanya sekitar 1.000 kilometer. Banyak agen perjalanan menawarkan perjalanan wisata ke kutub. Bahkan saat ini siapapun dapat pergi ke benua dingin tersebut asal sanggup membayar biaya perjalanan yang mencapai 5.000 dolar AS.
“Ya, di Utara sekarang sedang musim dingin, namun di Selatan sebaliknya. Tapi bukan berarti suhu udara di Ushuaia sehangat Indonesia. Karena dekat dengan Antartika, suhu di sini sangat rendah,” jelas penunggang BMW R 1150 GS bernomor polisi B 5010 JP ini.
Praktis Kang JJ hanya terkendala urusan hujan dan angin kencang. Curah hujan yang tinggi terkadang sulit dihindari ketika dirinya berada di tengah jalan. Begitupun dengan angin kencang yang tak sedikit membuat goyang tunggangannya. “Melawan dingin dan mengantisipasi pengaruh angin menjadi bagian yang harus mampu diatasi sepanjang perjalanan, terutama di tengah padang gurun.”
Keberhasilan Kang JJ menjelajah dari ujung paling utara sampai ujung paling selatan benua Amerika merupakan puncak prestasi tersendiri. Sebelumnya, dua tahun lalu, tepatnya pada Juni 2013, pria asal Bandung, Jawa Barat, ini berhasil mencapai Deadhorse, Prudhoe Bay, titik akhir Dalton Highway, sebuah jalan paling utara di Benua Amerika.
Kang JJ mencatat telah mengoleksi jarak tempuh tak kurang dari 120 ribu kilometer dari Deadhorse di utara Benua Amerika hingga Ushuaia di selatan Benua Amerika melalui Interior (sebutan jalur bagian tengah Kanada), Amerika Serikat, dan Meksiko. Hampir semua negara di Amerika Tengah dan Selatan disinggahi selama penjelajahan bermisi Ride for Peace (RFP) ini, termasuk menjelajah Brasil selama hampir tiga bulan.
Tercatat tak kurang 94 negara sudah disinggahi penjelajah berselogan “One Man, One Bike, One Planet” ini. Seluruh negara tersebut dikunjungi dalam dua kali misi RFP, yaitu misi pertama pada 2002-2006 (72 negara), dan misi kedua dimulai pada awal 2012 dari Paris, Perancis.
“Sudah hampir sebulan saya berada di Argentina hingga sampai di Ushuaia. Sebelumnya saya menjelajah banyak kota dan provinsi di Brasil. Kita tahu Brasil sangat luas. Saya bertualang dari Barat ke Timur dan kembali ke Barat Brasil,” ungkap pria yang sudah mencicipi Paraguay, Uruguay, Peru, dan Chili ini.
Masuk Daerah Rawan Kriminal
Kang JJ yang selama di Brasil banyak melakukan aktivitas bertemu dengan komunitas-komunitas sepeda motor, juga sempat masuk ke Favela, sebuah daerah kriminal dan perdagangan obat bius tertinggi yang dikenal bebas senjata berada di barat Rio de Janeiro.
“Tak ada sedikitpun maksud untuk menguji nyali atau menyombongkan diri. Saya sudah di Brasil dan ingin sekali mengetahui kondisi Favela. Sebenarnya banyak teman melarang saya masuk ke Favela. Bahkan polisi menghentikan saya ketika saya sudah keluar dari Favela,” kenangnya.
“Polisi bertanya bagaimana saya bisa keluar dari Favela. Dia juga bertanya tujuan saya ke sana. Saya bilang, saya tidak tahu bahwa Favela rawan kejahatan. Tapi polisi malah bilang, saya beruntung.”
Kang JJ menambahkan bahwa Favela ternyata tidak menakutkan seperti yang banyak diceritakan orang. Setidaknya untuk dirinya. “Masih banyak orang baik di Favela. Selama maksud kita baik, kita tidak menunjukkan sikap ragu-ragu, dan santun kepada orang-orang di sana, maka mereka bisa berlaku baik. Buktinya, saya sempat ditolong pria besar dan orang-orang di sana ketika berada di ujung jalan buntu. Motor saya diangkat agar bisa berbalik arah.”
Meski begitu, Kang JJ tidak menyangkal bahwa nama Indonesia memberi pengaruh besar terhadap sikap bersahabat masyarakat dan pemuda-pemuda di Favela. Selain itu banyaknya media lokal yang tak henti mempublikasi perjalanan Kang JJ ikut menyumbang andil. Padahal sampai detik ini daerah yang memiliki ribuan “tentara anak-anak” tersebut masih dikatagorikan sebagai daerah berbahaya bagi orang asing.
Banyaknya publikasi dari media lokal tentunya menaikan pamor Indonesia. “Setiap saya bilang dari Indonesia, mereka antusias dan menujukkan sikap bersahabat. Bisa jadi mereka simpati kepada saya yang jauh-jauh datang ke Brasil dengan naik motor dari Indonesia,” ujar Kang JJ yang beberapa kali sempat disapa orang-orang latin dengan bahasa Indonesia.
Tentang Ushuaia
Ushuaia dikenal sebagai kota paling setalan di muka bumi. Konon daerah ini pertama kali ditemukan oleh Komodor Augusto Lasserre, Angkatan Laut Argentina pada 12 Oktober 1884. Karena itu pula dia disebut sebagai pendiri kota yang berada di territorial Tierra del Fuego, Argentina tersebut.
Bebeda dengan masa-masa awal berdirinya, di mana Ushuaia hanya dihuni kaum misionaris, koloni, dan serdadu untuk pangkatan laut, saat ini kota berpenduduk tak kurang dari 56 ribu jiwa (sensus 2010) ini banyak dikunjungi wisatawan. Mereka kebanyakan datang untuk melakukan kegiatan liburan, mendaki gunung, olahraga musim dingin, dan berlayar ke Antartika.
Ushuaia yang yang diselimuti udara dingin (terpanas tak lebih dari 12 derajat selsius, terdingin mencapai minus 10 derajat selsius), tergolong sebagai daerah dengan biaya hidup tinggi. Hal tersebut lumrah mengingat hampir semua bahan pangan diangkut dari tempat yang jauh yang umumnya menggunakan kapal kontainer.
Untuk bisa menuju Ushuaia umumnya para pelancong datang memanfaatkan transportasi udara dari Buenos Aires, Argentina atau Santiago, Chili ke Ushuaia-Malvinas Argentinas International Airport (UHS). Meski begitu ada pula yang datang menggunakan bus dari beberapa kota terdekat, dan kapal ferry. (rls/nm)