Italia (naikmotor) – Start dari posisi paling belakang di MotoGP putaran terakhir, memang sangat jauh dari ekspektasi kemenangan. Apalagi dengan kondisi yang ada sekarang dan juga jika balapan berlangsung dalam temperatur normal. Maka bakal sulit bagi seorang Valentino Rossi untuk meraih kemenangan.
Tidak ingin patah arang dalam memperjuangkan pencapaiannya selama ini, pembalap kelahiran Pesaro, Italia itu pun menempuh cara lain setelah banding yang diajukan Yamaha ditolak oleh Race Direction di MotoGP Malaysia. Kali ini Ia mengadukan nasibnya ke Court of Arbitration for Sport (CAS) atau Pengadilan Tinggi Olahraga dunia.
Hal ini pun sudah dikonfimrasi langsung oleh Dorna Sports. Bahwa benar pembalap kawakan tersebut mengajukan surat bandingnya ke pengadilan tinggi olahraga karena untuk keringanan sanksi. Sebelumnya Race Direction di MotoGP menjatuhkan hukuman 3 poin penalti ke Rossi yang menggenapkan jumlah sanksinya jadi 4 poin penalti dari MotoGP San Marino. Hingga di MotoGP Valencia pekan depan, Ia harus start dari grid terakhir.
Dalam surat banding yang dirilis oleh CAS, bahwa Rossi merasa keberatan dengan penjatuhan hukuman 3 poin penalti di MotoGP Malaysia. Permintaannya adalah denda poin diturunkan menjadi 1 poin saja. Masih dalam surat resmi tersebut, bahwa CAS sudah memproses permintaan banding tersebut dan diklaim bakal dieksekusi tepat pada hari pertama sesi latihan bebas MotoGP Valencia pada Jumat (6/11) mendatang.
FIM (Federation Internationale de Motorcycle) atau badan tertinggi balap motor dunia sendiri, belum mengeluarkan pendapatnya tentang protes yang diajukan oleh Rossi. Namun jika banding mendapat tanggapan positif dan jumlah sanksi poin penalti bisa dikurangi sesuai keinginan Valentino Rossi, maka pertarungan di seri terakhir bakal sangat seru dalam memperebutkan titel juara dunia.
Kabarnya Rossi bakal ditemani oleh Massimiliano Maestretti Lugano yang merupakan salah satu pengacara terbaik untuk memenangi banding tersebut. (Spy/NM)
