Sepang (naikmotor) – Hukuman yang dijatuhkan kepada Valentino Rossi usai insiden yang berakibat buruk pada Marc Marquez, adalah pemberian 3 poin penalti. Artinya dengan koleksi 4 poin penalti yang dikoleksi Rossi (1 poin penalti di Misano karena menghalangi jalur pembalap lain), Ia pun harus start dari posisi grid paling belakang.
Meski kesempatan bakal tetap ada untuk memenangi titel juara dunia, namun jika semua berjalan normal, diprediksi bakal sulit bagi Rossi. Faktanya memang Ia unggul 7 poin atas rekan setimnya, yaitu Jorge Lorenzo. Namun jika melihat perjalanan dan performa tiap pembalap dalam kondisi balapan normal, bakal sulit bagi pembalap berjuluk The Doctor finish di urutan kedua jika Lorenzo berhasil memenangi balapan.
Tidak ingin kesempatan bagi Rossi hilang begitu saja, juga tontonan yang menarik di race terakhir, Yamaha pun melakukan banding. Namun Race Direction sudah menetapkan bahwa keputusan mereka sudah final dan pengajuan banding dari pihak Yamaha resmi ditolak. Alasan utamanya adalah karena manuver yang dilakukan Rossi membahayakan pembalap lain.
“Kami juga tidak menyangkal bahwa manuver itu merugikan pembalap lain. Bukan karena Rossi yang bersalah dengan banyaknya anggapan bahwa Ia menendang. Namun lebih kepada hukumannya terlalu berat. Oke, Rossi memang salah, tapi hukumannya terlalu berat,” jelas Lin Jarvis, managing director Yamaha MotoGP.
Pembandingan antara data yang ada, kemudian hasil shooting dari beberapa angle kamera, hingga penjelasan dari pembalapnya sendiri, membuat Jarvis yakin bahwa hukuman Rossi terlalu berat. Namun sayang keputusan sudah final dan pengajuan banding sudah ditolak. Tentunya bakal menarik menunggu keputusan Rossi sendiri. Lantaran beredar kabar bahwa Ia bakal memboikot MotoGP Valencia dua pekan mendatang. (Spy/NM)
[…] (naikmotor) – Managing Director Yamaha Racing, Lin Jarvis memiliki harapan tinggi di paruh kedua musim MotoGP 2016. Karena itu, Jarvis pun menuntut kedua […]