NaikMotor – Eiger Riding memberikan dukungan penuh untuk perjalanan menjahit jalur Equator di Lintang Selatan ke Lintang Utara yang dilakukan Kang JJ Polnaja dalam Equatoride Expedition 2019.
Persiapan fisik dan mental yang dilakukan oleh Kang JJ Polnaja dalam menjalani petualangan Equatoride Expedition, cukup sederhana. Yaitu teratur berolahraga dan menjaga pola makan tanpa harus membatasi bahkan pantangan. Perjalanan panjang yang menempuh waktu selama 2 tahun dengan perbedaan cuaca dan musim membuat persiapan lebih pada fisik dan motor yang digunakan.
“ Perjalanan kali ini akan berbeda dengan perjalanan sebelumnya, melewati negara-negara tropis dengan waktu yang lebih singkat pasti menjadi tantangan tersendiri. Saya sudah menyiapkan fisik, perbekalan dari Eiger Adventure dan Eiger Riding yang layak diujicoba dan perkakas hingga obat-obatan dalam perjalanan ini. Saya siap membawa nama Indonesia dan menjahit sabuk tropis untuk Indonesia, “ ujar Kang JJ panggilan akrabnya.
Adapun produk Eiger Riding yang akan digunakan selama perjalanan Equatoride Expedition di antaranya jaket dengan bahan khusus sesuai di negara tropis yang akan dilalui, memiliki ventilasi di sepanjang bawah lengan dan bisa dibuka tutup dengan resleting. Begitupun juga dengan celana panjangnya, yang telah didesain oleh tim Eiger Riding untuk bisa mengakomodir kebutuhan dalam perjalanan. “Produk Eiger Riding yang digunakan antara lain Equatoride Inner suit, Tank Bag, Top Panner 42 L, Side Panner 25 L, helm, sepatu, mini bag dan sebagainya. Support yang luar biasa oleh Eiger Riding sekaligus membuktikan bahwa produk Indonesia mampu bersaing dengan produk import untuk keperluan berpetualang, “ urai pria yang sukses menempuh 420.000 dalam misi Ride For Peace beberapa tahun lalu.
Penjelajahan Equatoride Expedition yang dilakukan kali ini Jeffrey Polnaja akan riding dengan Honda Africa Twin CRF 1000 DCT L2 lansiran 2019. “ Terima kasih untuk semua pihak yang membantu legalitas kendaraan baik STNK dan BPKB. Motor ini memiliki kelebihan pada penampung bahan bakar yang mampu diisi 10 liter lebih banyak dibanding tipe sebelumnya. Diharapkan dengan isi BBM yang lebih banyak, perjalanan jauh tidak akan mengalami kendala, “ tambah pria yang sudah menjelajah dunia dari tahun 2006 ini.
Kang JJ Polnaja sedikit menambahkan dipilihnya Honda Africa Twin CRF 1000 DCT L2 2019 yang baru turun beberapa minggu yang lalu bukan tanpa alasan. Motor ini memiliki transmisi DCT (Double Clutch Transmission) yang bisa dioperasikan dengan jari kiri. Sedangkan L2 (High End Level) merupakan tipe tertinggi di varian Honda Africa Twin. “Semua fungsi dan mode pengaturan ada pada holder switch di stang kiri. Mode sport, touring dan adventure dengan berbagai kecepatan bisa dipilih dengan cepat tanpa perlu memindahkan posisi gigi persnelingnya. Belum lagi mode automatic yang bisa dipilih kala bertemu dengan landscape indah untuk mengambil dokumentasi. Jadi pada waktu tertentu, keiritan bahan bakar bisa diatur dengan kecepatan yang sudah ditentukan pula, “ pungkas pria berkepala plontos aseli Bandung ini. (Maleha/Prob/NM)
