Bandung (naikmotor) – Di antara kontestan balap motor nasional yang masih konsisten dan berprestasi di ajang Motoprix hingga Indoprix atau Indonesia Road Racing Championship (IRRC) hingga sekarang adalah Trijaya Racing asal Bandung.
Terjun ke arena balapan sejak 2002, Trijaya Racing yang digawangi oleh Rudi Hadinata kini tumbuh menjadi tim pencetak juara. Terakhir, prestasi terbaiknya adalah membawa Awhin Sanjaya merebut juara nasional di kelas MP3 dan MP4 pada grand final Motoprix 2015 di Sirkuit Puncak Mario Sidrap.
Tentu saja proses perjalanan Trijaya Racing mempertahankan eksistesinya di duna balapan bukan perkara mudah, banyak cerita yang mengiringi perjalanannya hingga akhirnya bisa dilirik sponsor termasuk Yamaha.“ Murni memakai nama Trijaya Racing mulai 2004 dan akhirnya bergabung sama Yamaha 2008,” buka Rudi,sang pemilik tim.
Didukung mekanik andalan Haris Sakti atau Mletis yang turut menjadi saksi perjalanannya, Trijaya Racing telah melahirkan banyak pembalap juara hasil pupukannya. Mletis kini menjadi salah satu mekanik balap yang disegani di Indonesia karena berhasil meracik teknologi motor balap untuk mengantarkan pembalapnya naik podium.
” Kalau level nasional, mulai dari almarhum Denny Triyugo, lalu Anggi Permana juga kita bina dari pemula sampai sekarang, kemudian M Zaky, Rheza Danica, Agung Didu dan sekarang Awhin Sanjaya,” beber Rudi. Di luar nama-nama itu, Hokky Krisdianto dan Sudarmono juga adalah alumnus Yamaha Trijaya dengan prestasi segudang.
Tidak mengherankan jika Trijaya Racing spesialis penemu bakat dan pencetak juara. Apa resep tim Trijaya Racing menemukan talenta-talenta muda?
“Yang pertama lihat attitude, umur, disiplin, skill dan postur tubuh. Terus terang kita enggak melihat dia sering juara atau tidaknya. Kadang pembalap kalah itu bukan berarti jelek atau kurang bagus,” beber Rudi.
Mengomentari hasil Yamaha Yamalube KYT IRC Trijaya Racing di grand final Motoprix Sidrap 2015, Rudi mengungkapkan rasa syukurnya dengan keberhasilan merebut double winner di kelas pemula lewat Awhin Sanjaya.
“Puji Tuhan. Hasil yang sangat sempurna mulai dari QTT sampai tiap race bisa jadi terdepan di empat race.Semua ini hasil kerja keras tim dan bantuan sponsor yang mendukung tim Trijaya. Di Sidrap untuk pertamakali main di level kejurnas dan balap malam,” ungkapnya.
Pencapaian ini menurut Rudi adalah hasil kerja keras riset dari tahun 2014 hingga akhirnya meraih titel juara nasional. “Yang istimewa tentunya di kelas MP3 dengan menggunakan Yamaha Jupiter Z1. Di race pertama bisa meninggalkan lawan sampai ¾ trek lurus. Faktor ban slick IRC Fasti 1 juga berpengaruh pada penampilan Awhin kemarin ,” tandasnya.
Kini, Yamaha Trijaya fokus untuk membidik titel juara di IRRC melalui Rheza Danica yang memimpin di kelas IP110 serta Anggi Permana di posisi ketiga. Sementar di IP125, Rheza bercokol di posisi keempat.Selamat berjuang bor! (Arif/nm)
[…] di Bandung ini memang terkenal pencetak rider-rider andal sejak terjun ke arena balapan pada 2002. Trijaya Racing yang digawangi oleh Rudi Hadinata kini tumbuh menjadi tim pencetak […]