Motegi (naikmotor) – Titel juara dunia ke-10 adalah capaian yang sangat istimewa bagi seorang Valentino Rossi. Lantaran pembalap asal Italia itu akhirnya masih bisa menjawab tantangan yang datang baik dari pembalap muda maupun dari pengamat dan fans balap MotoGP. Meski unggul 18 poin dari Jorge Lorenzo, namun masih ada 75 poin yang bakal diperebutkan dalam tiga seri terakhir.
Tentunya hal ini bakal membuat konsentrasi Valentino Rossi sebagai pembalap kawakan, bakal kembali terkuras. Fisik yang mungkin tak sekuat dulu lagi, masih terus dihinggapi Dewi Fortuna. Sehingga ketika Jorge Lorenzo yang notabene tampil jauh lebih sempurna, tak mampu mengatasi pembalap yang berusia 36 tahun tersebut.
Berbicara tentang kemungkinan Rossi meraih titel juara dunia, Ia menegaskan masih ogah melakukan ragam kalkulasi. Lantaran persaingan di tiga balapan terakhir masih bakal berlangsung ketat. Apalagi jika Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pedrosa malah mampu tampil kompetitif. Tentunya Rossi harus kerja ekstra keras untuk mengamankan poin yang banyak.
“Saya tidak pernah melakukan kalkulasi seperti ini. Lantaran pembalap di urutan depan saat ini semuanya tampil kompetitif. Terpenting adalah konsentrasi di balapan selanjutnya yang bakal berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Australia. Target utama adalah finis di depan Jorge Lorenzo, sudah cukup ketimbang membuat kalkulasi finis di belakangnya,” ujar Rossi.
Meski demikian, jika tetap memegang sistem kalkulasi, Rossi hanya butuh konsisten finish di urutan kedua. Namun sesuai dengan ambisinya, kemenangan adalah lebih baik, karena bisa finish di depan Lorenzo. (Spy/NM)