Ini yang Disasar di Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik Kemenhub  

0
Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik Kemenhub
Transportasi publik didorong menggunakan motor listrik. Foto: Arif

NaikMotor –  Pascaterbitnya Perpres 55 Tahun 2019 Tentang percepatan program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, Kementrian Perhubungan  langsung bergerak. Mereka menginisiasi  acara Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik di Monas, Sabtu (31/8/2019).

Acara yang batal dihadiri oleh Presiden Jokowi ini menghadirkan 23 peserta yang terdiri dari 4 Operator transportasi, 1 Perguruan Tinggi dan Produsen kendaraan bermotor sebanyak 18 peserta.  Adapun jumlah kendaraan yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 39 mobil dan 93 sepeda motor. Kegiatan Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih Udara dan Hemat Energi dengan Kendaraan Listrik”.

Mengenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat serta keuntungan menggunakannya adalah salah satu tujuan Kemenhun mengadakan  acara ini.  Selain tentunya bagaimana Perpres No 55. 2019 bisa diberlakukan dan bisa diterima dengan baik oleh para stakeholder serta bagiamana pabrikan dan operator mendapatkan insentif.

Kemenhub juga menggandeng Kemenperin, Kemenristekdikti untuk bersama-sama mewujudkan kendaraan listrik ini menjadi produk tuan rumah. Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Mentri Ristekdikti Mohamad Nasir.

“Sebagai tindak lanjut keluarnya Perpres No 55 2019, Kementerian Perhubungan segera melakukan beberapa kegiatan seperti Forum Group Discussion dengan instansi pelaku usaha otomotif, operator tranportasi jalan dan media. Kemenhub terus mendorong stakeholder transportasi untuk bersiap mengimplementasikan kendaraan listrik menjadi angkutan umum massal perkotaan, “ sebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dari pihak pebisnis motor, diikuti Astra Honda Motor, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Viar, Gesits, SOIB, Probike, SDR. Sementara operator transportasi roda dua ada Gojek dan Grab.

 “Di tengah kualitas udara yang buruk di kota-kota besar seperti Jakarta, kehadiran kendaraan listrik yang ramah lingkungan ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara. Selain itu juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan, yang menurut survey menjadi salah satu penyebab utama polusi udara,” tutur Menhub.

Selain itu, juga sebagai langkah meningkatkan animo masyarakat agar beralih menggunakan kendaraan listrik. “Makanya kita dorong dengan angkutan umum menggunakan kendaraan listrik. Nanti harganya makin terjangkau maka akan banyak masyarakat yang menggunakan dan udara Indonesia akan bersih. Kalau jumlahnya semakin banyak, maka industri akan tumbuh di sini, kalau industrinya tumbuh pasti kita kita punya kemampuan ekspor, daya saing kita dengan negara lain itu makin baik, apalagi kita akan bisa memproduksi baterai,” tambah Menhub Budi Karya Sumadi. (Arif/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here