NaikMotor – Mochammad Eko Saputra penggemar Vespa klasik dari Bali, solo riding Bali-Jakarta dengan Vespa Excel 150 1991. Eko membawa Vespa icon Kutu Community ke perhelatan HUT Kutu ke-5, (17/8/2019).
Pria yang menjabat sebagai Ketua Kutu Region Bali ini melakukan perjalanan sejauh ± 1200 KM dengan menghabiskan waktu 4 hari. Sejak tanggal 12 Agustus 2019 Eko memulai perjalanannya dari Denpasar hingga tiba 15 Agustus 2019 di Jakarta.
Perjalanan seorang diri dengan menunggangi Vespa Excel 150 lainsiran 1991 itu memang hanya bisa dilakukan sendirian. Pasalnya, anggota Kutu Region Bali itu hanya 8 orang dan sisa anggota lainnya memiliki kesibukan tersendiri, sehingga tidak bisa mengantarkannya berkendara membawa Vespa Icon Kutu itu ke Jakarta.
Kendala lainnya nyaris serupa dengan rekan sekomunitas di region-region yang dilaluinya, hanya bisa membantu akomodasi akan tetapi tidak bisa mengantar atau mengawal. Jadilah Eko berkendara sendirian Bali-Jakarta.
Tetapi baginya tidak masalah, sebab pemiik Strada 87 dan Sprint 150 1974 itu sudah biasa touring di Bali dengan Vespanya. Touring bersama 3-4 temannya rutin dilakukan setiap 2 bulan sekali paling tidak 70-80 km setiap sesi. Selain itu, ternyata pada 2014, Eko pernah solo riing Bali-Jogjakarta, saat itu dalam rangka jalan-jalan saja.
Perjalanan Eko di Pulau Jawa lebih banyak melalui jalur tengah dan Selatan karena memang lebih dikenalnya. Sempat mampir di Jember di rumah Neneknya, dan menelusuri jalur Selatan Jalan Deandels sejak Jogjakarta hingga Cilacap-Purwokerto. Kemudian Eko melalui jalur tengah menuju Bandung hingga ke Jakarta.
“Perjalanan nyaris tidak ada kendala, hanya kemacetan di sekitar Jogja. Vespa Icon Kutu sebelum kami jalankan sudah dirawat rutin, sejak HUT Kutu tahun lalu yang digelar di Bali,” ungkapnya.
Eko pun mengakui puas dengan perjalanan seorang diri. Menurutnya moment ulang tahun Kutu Community ke-5 yang berlangsung di Jakarta memiliki makna tersendiri. Dimana dia dapat bertemu dan bersilahturahmi dengan member Kutu lainnya yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Alhamdulillah juga tidak kesasar, karena separuh jalan pernah dilalui beberapa tahun lalu. Ada Google Maps dan juga petunjuk teman-teman Kutu, sehingga perjalanan lancar,”pungkas blasteran Jember-Bali kelahiran 1991 ini. (Afid/nm)