Losail (naikmotor) – Putaran ke-5 Asia Road Racing Championship 2015 kembali bergulir dalam balapan malam di Losail International Circuit Qatar, 2 dan 3 Oktober. Trio Yamaha Factory Racing Indonesia Sigit PD, Imanuel Pratna dan Galang Hendra untuk pertama kalinya balap memacu motor YZF-R25.
Berikut press relase resmi Yamaha Indonesia untuk ARRC Qatar 2015 di kelas AP250.
Sekilas tentang Yamaha Factory Racing Indonesia Team (YFRI, kini menempati posisi tiga klasemen tim. Sedangkan standing point pembalap, Galang berada di posisi 7, Imanuel 13 dan Sigit 14.
Tim YFRI disambut oleh perwakilan kedutaan besar Indonesia yg berada di Qatar. Ini merupakan bentuk apresiasi mereka kepada tim YFRI sebagai duta bangsa untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah balap internasional.
Dari 4 seri yang telah dilalui, pembalap dan tim sudah memberikan sinyal positif mulai dari pengembangan motor, riding skill hingga kekompakan tim. Seperti pengembangan motor yang mereka lakukan mulai dari oil cooler, dan air radiator di seri 2. Lalu muffler Sakura yang berdampak positif untuk motor.
Perubahan ini berdasarkan input dari pembalap dan juga 2D analisis. Dari Kayaba sebagai official sponsor suspensi terus mendampingi dalam melakukan perubahan setting suspensi dan perbaikan spesifikasi.
Racing service ini dilakukan oleh masing masing sponsor setiap seri, mulai dari pre season test sampai seri terakhir di Buriram nanti. Tidak hanya itu, para pembalap pun harus terus belajar menggali pengalaman di lintasan mulai dari mencari titik pengereman yang tepat sampai titik masuk dan keluar tikungan.
Sirkuit Losail panjangnya 5.380 meter berkarakter high speed dengan total 16 tikungan komposisi 10 tikungan ke kanan 6 tikungan ke kiri dan panjang track lurus 1,6 km yang artinya lebih panjang daripada sirkuit seri-seri sebelumnya. Sekali lagi target mereka tentu tidak hanya ikut serta dalam kejuaran, tetapi riset motor YZF-R25, pengalaman di kancah internasional dan podium.
Dalam persiapannya, Galang Hendra misalnya sepulangnya dari seri ke-4 di Burriram Thailand langsung belajar dengan mencari data-data sirkuit mulai dari googling karakter dan data teknis sirkuit, melihat rekaman balap di youtube, hingga belajar di sirkuit virtual milik temannya.
”Saya mencoba mengikuti nasehat Pak Wahyu (Wahyu Rusmayadi manager tim YFRI) yang berpesan langsung turn on dan tidak menunggu waktu lama untuk bersiap melakukan persiapan untuk seri selanjutnya. Selepas pulang saya langsung mencari data-data sirkuit melalui googling, lihat rekaman balap di youtube sampai mencoba sirkuit virtual kepunyaan teman” ujarnya.
“Tidak hanya itu, saya sendiri pun melakukan evaluasi terhadap kesalahan yang saya perbuat dan harapannya di Qatar tidak ada kesalahan sedikitpun, sedangkan latihan fisik dan riding dengan motor sungguhan pun tidak saya tinggalkan,” tambahnya.
Senada dengan Galang, Sigit PD pun juga mencari informasi data teknis sirkuit melalui googling dan melihat rekaman balap di youtube. “Saya lihat rekaman balap di youtube paling tidak dapat memperkirakan di titik mana saya dapat melakukan pengereman dan masuk tikungan,” ujarnya.
Begitupun dengan Imanuel Pratna yang melatih fisiknya agar tetap bugar pada saat memasuki free practice sampai race. “Persiapan yang saya lakukan hanya latihan fisik saja, karena perbedaan cuaca yang sangat ekstrim disana” ucapnya.
“Para pembalap harus sudah full throttle karena waktu adaptasi mereka hanya 2 hari mulai dari free practice sampai race berlangsung di hari Sabtu. Diharapkan para pembalap dapat beradaptasi dengan tepat dan cepat serta dapat memberikan inputan untuk tim,” cetus Wahyu Rusmayadi, Manager tim YFRI.
Supriyanto selaku Manager MotorSport PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing YIMM) pun ikut menyemangati, “Para pembalap harus full konsentrasi untuk dapatkan hasil yang maksimal, pembalap harus lebih fokus karena pebalap mempunyai mimpi berprestasi d kancah internasional. Saat ini adalah kesempatan untuk meraih mimpi.”
Tantangan pembalap YFRI tidak hanya dari pebalap lain dan harus belajar cepat mengenai kondisi sirkuit. Kondisi perbedaan cuaca di Losail Qatar yang terbilang sangat panas menjadi tantangan lainnya. Suhu pada saat pagi berkisar 25-38 derajat celcius, siang hari berkisar 40-50 derajat celcius, dan malam hari berkisar 18-25 derajat celcius. Para pembalap di tuntut harus tetap bugar di tengah cuaca yang sangat panas dan cepat berubah-ubah.
Seluruh tim, pembalap, teknisi dan sponsor terus mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan race program dan regulasi teknik yang diberikan oleh TWMR. Termasuk dengan adaptasi dengan perubahan waktu dalam beraktivitas dari balap sebelumnya karena di seri 5 ini balap akan dilaksanakan pada malam hari “Night Race”.
Ayo tetap dukung dan doakan pembalap muda Indonesia agar dapat berprestasi di kancah international. Nantikan dan tonton siaran langsungnya yang di siarkan oleh Inews tv pada Jumat 2 Oktober pukul 22.00 serta Sabtu 3 Oktober 00.30 WIB. (rls/NM)
[…] 50 saat Hayden sedang menjadi pembalapnya. Padahal pada saat itu posisinya kedua dibelakang rider Yamaha Factory Racing. Tim Honda lainnya, TSR juga gagal melanjutkan balapan karena terjatuh, praktis Satu Hati Honda […]