NaikMotor — Kymco pertama kali masuk di Indonesia pada awal tahun 2000. Kala itu, brand sepeda motor asal Taiwan ini menjadi trendsetter motor matic di Indonesia dengan produk andalannya seperti Jet Matic Trend 2000.
Namun dalam perjalanannya Kymco diterpa berbagai kendala internal, mulai dari mitra main dealer yang menjadi basis jaringan penjualannya di Indonesia, ketersediaan parts hingga masalah perizinan yang tak kunjung beres dan berjalan lancar.
Pasar motor matic yang telah dibuat oleh Kymco akhirnya pun dilirik oleh pabrikan Jepang dan tanpa memerlukan waktu lama Yamaha dan Honda mampu menjadi pemain yang menikmati porsi besar kue tersebut.
Hingga kini pasar motor matic menjadi backbone penjualan Honda, Yamaha dan Suzuki yang juga kebagian kue tersebut ketimbang Kymco. Padahal Kymco memiliki produk yang cukup mumpuni, ini terbukti dengan motor operasional Naikmotor.com yang hingga kini masih menggunakan Kymco Jet Matic Trend 2000 lansiran 2004.
Dalam bincang santai President Director PT Smart Motor Indonesia (SMI), Neo Chen dengan kalangan media pada Kamis (18/4/2019) di Kelapa Gading, Jakarta, menyimpulkan, Kymco kini mulai menyiapkan berbagai strategi untuk kembali bangkit memasuki ceruk pasar sepeda motor di Indonesia.
“Tentunya promblem masa lalu menjadi pelajaran dan pengalaman berharga. Bagi kami, Indonesia memiliki pangsa pasar sepeda motor yang sangat besar dan Kymco memiliki berbagai produk tersebut.” ungkap Chen membuka pembicaraan.
Meski menyadari dengan dasyatnya gempuran produk dari pabrikan Jepang, Chen bakal mengatisipasinya dengan memboyong produk anti mainstream ke Indonesia. Menurutnya, strategi ini dilakukan untuk menyiasati produk yang telah dipasarkan oleh pabrikan Jepang selama ini.
Keseriusan SMI yang menjadi Agen Pemegang Merek (APM) Kymco untuk kembali bangkit pun direalisasikan dengan mendirikan pabrik perakitan pada tahun 2017 di Kawasan Industri KITIC, Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini telah berjalan dalam merakit Exciting 400i, Downtown 250i, K XCT 200i, Racing King, dan Like 150i yang dipasarkan di Indonesia.
“Ada tiga tahap strategi yang kami lakukan, tahap pertama yang kami lakukan adalah memperkuat sistem managemen, membangun pabrik dan memperbaiki jaringan main dealer di Indonesia. Untuk tahap kedua dan ketiga tunggu saja info selanjutnya,” ujar Chen dengan diplomatis.
Namun Chen tidak memungkiri untuk pengembangan ke depan, pabrik tersebut akan dipersiapkan untuk memproduksi produk Kymco dengan menggunakan kandungan lokal hingga 60%. Hal ini dilakukan supaya bisa menekan harga jual Kymco di Indonesia.
Pada tahap pertama ini SMI menggelontorkan investasi sebesar 10 juta USD atau setara dengan Rp 140 Miliar. Sementara untuk tahap dan kedua, total investasinya masih tetap sama, masing-masing sebesar Rp 140 Miliar.
Jika melihat 2 tahun belakangan ini, promosi dan brand awarness Kymco gencar dilakukan. Brand asal Taiwan ini selalu hadir dan aktif di berbagai event otomotif nasional. Sebut saja pameran Indonesia Intenational Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang dijadikan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mendekati hati konsumen terhadap brand Kymco.
Pada IIMS 2019 yang akan berlangsung pada 25 April hingga 5 Mei mendatang, tampaknya Kymco akan all out melakukan penjualan produk anti mainstream dengan berbagai program menarik dan tentunya dipadu dengan tawaran diskon yang menggoda. (YA/ NM)