Misano (naikmotor) – Melihat drama pertarungan antaran Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo untuk tidak saling kehilangan poin, membuat semua penonton merasa deg-degan. Namun menjadi cerita tersendiri, apalagi melihat motif helm yang digunakan Rossi di MotoGP Misano. Paling tidak refleksi ikan kecil yang menggunakan angka 46 khas Rossi, bisa dikatakan lolos dari kejaran hiu yang direfleksikan sebagai Lorenzo yang sedang mengejar ketertinggalan poinnya.
Sejatinya, Rossi sendiri harusnya bisa melakukan strategi yang tepat saat balapan berlangsung di MotoGP Misano, San Marino pada Minggu (13/9/2015) kemarin. Namun memang tidak semudah itu untuk membuat keputusan masuk melakukan pits stop untuk kedua kalinya.
Lantaran kondisi cuaca kala itu memang masih mendung, meski kondisi jalur balap atau racing line sebagian besar sudah kering. Kondisi inilah yang memaksa Rossi untuk bertahan di sirkuit dengan menggunakan ban kompon basah. Sayangnya, trek malah berlanjut kering dan hujan tidak turun lagi. Sehingga saat melakukan pit stop, Ia terbilang sangat telat.
“Berbicara tentang strategi balapan, memang tidak mudah. Karena jika saya melakukan pit stop untuk kedua kalinya tepat seperti yang dilakukan oleh Marc Marquez, bisa saja jadi keputusan paling tepat. Tapi yang saya takutkan adalah hujan yang bisa saja turun dan harus melakukan pit stop lagi. Jika itu terjadi, maka saya bisa finish di luar 10 besar,” beber Rossi.
Tapi jelas, Rossi menegaskan bahwa Ia sangat senang bisa tampil kompetitif dalam dua kondisi berbeda. Apalagi tampil di kandang sendiri. Namun yang tidak menyenangkan adalah karena pencapaiannya finis di atas podium, malah berakhir di Misano. Beruntung Jorge Lorenzo yang menjadi lawan terberatnya, tak mendulang poin karena terjatuh. Sehingga selisih poin Rossi dan Lorenzo di klasemen pembalap meningkat jadi 23 poin.
Ia pun sadar, bahwa kondisi ini tidak mudah bagi pembalap yang sedang bertarung untuk meraih kemenangan. Apalagi bukan hanya memikirkan tentang kemenangan, namun juga mengamankan posisi di klasemen teratas pembalap. Paling tidak ini menjadi pelajaran baru lagi bagi sang legenda. (Spy/NM)