NaikMotor – Marc Marquez kalah sepersekian detik dari Andrea Dovizioso di seri pembuka MotoGP 2019 di Qatar. Tapi Marquez mengatakan beruntung bisa finis kedua karena sebetulnya mengalami degradasi ban di tengah kontroversi winglet ban Ducati.
Marc Marquez bahkan mengatakan bisa bertarung sampai garis finis karena Dovi mengatur ritme balapan perlahan dari awal sampai akhir. Postififnya hal ini justru membuat degradasi ban tidak terlalu parah.
“Balapan hari ini sangat aneh. Maksud saya ritmenya sangat lamban. Hal ini ternyata berpengaruh positif. Saya mengalami kesulitan dalam menghemat ban depan maupun ban belakang. Bahkan sebelum balapan, saya sempat berdoa agar ritmenya perlahan, dan ternyata Dovi mengatur ritmenya sesuai dengan harapanku. Kemudian saya mencoba bertarung untuk kemenangan, namun sangat disayangkan ban belakang saya sudah terlanjur habis,” jelas Marquez dikutip dari Crash.
Menanggapi banyak tim yang protes dengan kontroversi winglet ban Ducati, termasuk tim Repsol Honda, Marquez tidak langsung menanggapi keluhan tersebut. Buat Marquez, balapan sudah berjalan dan ia kalah dari Dovi.
“Saya sudah mencoba mengeluarkan 100 persen kemampuan yang saya miliki di lintasan. Hari ini ada satu pembalap yang lebih cepat dari saya dan itu Dovizioso. Jadi dia mengalahkan saya hari ini,” tegas Márquez.
Seperti diberitakan, kemenangan Dovi banyak diprotes tim lain. Aprilia, Honda, KTM, dan Suzuki, telah mengajukan protes kepada Steward MotoGP karena Ducati ditengarai menggunakan winglet pada roda belakangnya.
Namun dalam pernyataannya panel steward MotoGP menyebut berdasarkan pada petunjuk dan regulasi yang berlaku itu legal. Artinya kemenangan Dovi sah demikian dengan Danilo Petrucci di posisi ke-6.(Agl/nm)