NaikMotor – Tugas sekolah dan guru hakekatnya ialah mendorong dan menstimulir siswa berkreasi. Seperti yang dilakukan SMKN 55 Jakarta Utara yang membantu siswanya membangun sepeda lowrider listrik.
Hadi Purnomo, guru produksi TITL (Teknik Instalasi Tenaga Listrik) mengatakan, ide lowrider listrik ini ide dari siswa yang dikembangkan oleh kolaborasi dua jurusan di SMK55 yakni TITL dan TBSM (Teknik Bisnis Sepeda Motor).
“Sepeda listrik ini merupakan kolaborasi dua jurusan di SMK kami. Ini adalah murni ide dari para siswa berpegang pada kendaraan hemat energi yang mampu dibuat oleh siswa,” kata Hadi yang ditemui di JCC, Senayan.
Soal tampang sebetulnya cukup menggoda. Sasisnya memakai frame lowrider, hanya saja pedalnya dibuang dan diganti footstep bikinan. Sasisnya sendiri dilabur hijau marble yang dicat oleh tim Diton Premium.
Uniknya velg depan dibuat lebih besar dari belakang. Fork depan juga punya sepeda yang lebih besar. Sementara di belakang tetap ukuran 20. Dua buah aki kering di taruh di dekat stang membuatnya ala tangki motor.
“Baterainya kita pakai aki kering sejumlah 2 unit, di mana masing-masing 12 volt. Kita pakai motor DC yang kita beli dengan spesifikasi tenaga 250 watt dan rpm 330. Kecepatannya paling 15-20 km/jam,” kata Hadi.
Hadi mengatakan aki kering ini bisa diisi ulang dengan charger listrik rumahan berdaya 220 volt. Namun ia mengaku belum mengetes berapa lama waktu yang dibutuhkan mengisi ulang dari kedaan nol sampai penuh.
Pihaknya juga belum meneliti sejauh mana sepeda bisa dipakai jika aki terisi penuh. Namun ke depan katanya, sepeda akan diberikan dinamo terpisah, dimana dinamo akan mengisi ulang aki saat sepeda dipakai.
“Ini baru proyek percontohan. Contoh bahawa anak SMK mampu merakit. Ke depan akan kami perbaiki beberapa hal mulai dari instalasi listriknya musti tahan air, desainnya itu sendiri, hingga kemampuan jelajahnya,” pungkasnya.(Agl/nm)
