NaikMotor – Suka tidak suka era motor listrik makin dekat. Pabrikan Jepang sudah mulai penetrasi ke motor ramah lingkungan, seperti yang dilakukan Honda dengan melansir Honda PCX Electric.
Memang motor berpenggerak listrik ini belum dijual untuk umum. Honda menggunakan sistem sewa untuk perusahaan fleet atau B2B, sama seperti di Jepang yang baru ‘dihibahkan’ untuk proyek-proyek pemerintah.
Kehadiran Honda PCX Electric setidaknya lebih menjanjikan daripada Yamaha E-Vino yang hanya tes pasar. Meski keduanya baik Honda dan Yamaha pasti sedang studi ataupun menunggu regulasi mobil atau listrik rampung dari pemerintah.
Tampilan PCX Electric tak jauh beda dengan versi bensin ataupun Hybrid. Tapi buat saya tampangnya kini kelewat fenimin, warna putih bukan soal tapi pulasan biru di lampu seperti perona mata. Anda boleh kontra. Toh itu masalah selera.
Detail tampilan Honda PCX Electric identik dengan saudaranya yang bermesin bensin ataupun Hybrid, tapi kalau ditelisik cukup banyak perbedaannya terutama detail-detail kecil di bagian belakang.
Perbedaan pertama yang cukup menonjol yakni tidak adanya knalpot di sisi kanan. Yup, elektrifikasi tidak membutuhkan lubang pembuangan. Uniknya, mungkin karena belum biasa, tampilan arm belakang jadi terlihat kopong.
Hal itu juga berlaku di sisi sebelahnya yakni sisi kiri. Filter udara besar tergusur sedangkan CVT yang biasa terlihat di PCX berubah bentuk. Rumah CVT itu kini jadi tempat motor listrik, bentuknya lebih simpel dan elegan.
Akibatnya wheelbase PCX Electric juga bertambah. PCX Electric lebih panjang dengan total 1.380 mm sementara PCX 150 hanya 1.313 mm. Membuat posisi shocks belakang mesti lebih ‘nyerong.’
Oke. Kini saatnya mencicipi motornya. Sebelum mencoba saya asumsikan motor ini pasti kurang lihai dibanding saudaranya. Sebab bobotnya bertambah 12 kg dari versi bensin dari 132 kg menjadi 144 kg.
Duduk di atas motor dalam kondisi mati. Bodi digoyang-goyang ke kanan dan kiri, memang terasa bobotnya lebih berat terutama di bagian belakang kaki alias bawah jok yang tak lain tempat dua baterai 50.4 V bersemayam.
Kenop Honda Smart Key diputar, urutannya sama seperti PCX bensin tapi bedanya tidak ada lagi gerungan mesin. Kini kita akan melihat tulisan ‘ready’ warna hijau setelah bunyi ‘tit’ sebagai tanda motor siap digas.
Saya mencoba PCX Electric di jalur yang disiapkan di area parkir JIExpo. Dari posisi berhenti saya berusaha mengurut gas, dan di penghujung jalan yang tak lebih dari 100m itu speedometer menunjukkan angka 47 km/jam.
Saya sadar tak pantas kalau simulasi ini hanya untuk mencari tenaga dan torsi. Lebih dari itu saya terkesima dengan produksi tenaga bawahnya. Di mana motor listrik berkekuatan 5.7 PS ini menghasilkan torsi 18 Nm di rentang 500 rpm.
Tes jalan lurus selesai langsung belok kanan. Belokan parabolik, pelan, paling tak sampai 15 km/jam, setelah itu disusul banyak belokan lagi. Handling tetap lincah, tapi berbeda di bagian bawah yang lebih ‘antep’ akibat bobot bertambah.
Kesimpulan
Melihat PCX Electric adalah melihat teknologi masa depan. Honda dan bahkan semua pabrikan motor listrik selalu menunjukkan sisi terbaru dari baterai, sebab selain motor sebagai penggerak baterai ibarat bensin di motor listrik.
AHM mengklaim Honda Mobile Power pack mampu membawa motor pergi 69 km dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Atau kalau dibalik menurut Honda Jepang bisa menempuh 41 km dengan kecepatan 60 km/jam.
Shegito Kimura, Direktur Marketing Astra Honda Motor (AHM) mengatakan ada beberapa alasan mengapa Honda PCX Electric belum dijual untuk umum melainkan disewakan ke perusahaan.
“Pertama kami merasa belum saatnya konsumen dibebankan dengan harga. Karena mengingat teknologi yang diusung juga berbeda. Terutama untuk baterainya,” kata Shegito Kimura, Direktur Marketing AHM.
Alasan kedua karena Honda ingin mempelajari terlebih dahulu mengenai kebiasaan memakai motor listrik. Sebab Honda PCX Electric punya dua cara pengisian daya yakni on board (colok langsung) dan off board.(Agl/nm)
Specifications
Name | PCX ELECTRIC | |
Type | Honda ZAD-EF01 | |
Length x Width x Height (mm) | 1,960×740×1,095 | |
Wheelbase (mm) | 1,380 | |
Minimum ground clearance (mm)★ | 132 | |
Seat height (mm)★ | 760 | |
Curb weight (kg) | 144 | |
Occupants (persons) | 2 | |
Travel distance on single charge*5(km) | As reported to Ministry of Land、Infrastructure and Transport | 41(60km/h steady state test) <1 passenger> |
Minimum turning circle (m) | 2.1 | |
Power unit / type | EF01M / AC motor | |
Output (kw) | 0.98 | |
Maximum output (kW[PS]/rpm) | 4.2[5.7]/5,500 | |
Maximum torque (N・m[kgf・m]/rpm) | 18 [1.8]/500 | |
Battery type | Lithium ion | |
Main battery voltage / capacity
|
50.4V/20.8Ah×2 | |
Battery charger | AC100V(single phase) | |
Tires | Front | 100/80-14M/C 48P |
Rear | 120/70-14M/C 55P | |
Brakes | Front | Hydraulic disc |
Reat | Mechanical leading / trailing | |
Suspension | Front | Telescopic |
Rear | Unit-swing | |
Frame | Double cradle |