NaikMotor – Honda PCX Electric meluncur tanpa embel-embel harga. Astra Honda Motor (AHM) mengatakan ada beberapa alasan mengapa motor listrik itu belum dijual untuk umum melainkan disewakan ke perusahaan.
“Pertama kami merasa belum saatnya konsumen dibebankan dengan harga. Karena mengingat teknologi yang diusung juga berbeda. Terutama untuk baterainya,” kata Shegito Kimura, Direktur Marketing AHM.
Alasan kedua karena Honda ingin mempelajari terlebih dahulu mengenai kebiasaan memakai motor listrik. Sebab Honda PCX Electric punya dua cara pengisian daya yakni on board (colok langsung) dan off board (baterry swap).
“Kenapa kami sewakan karena kami ingin sejauh ini baterai lith-ion dapat kami kontrol. Alasannya memudahkan kami, sang pemakai dan tanggung jawab lingkungan, karena limbah baterai sangat penting,” jelasnya.
Johannes Loman, Vice President Director AHM mengatakan, saat ini Honda fokus membangun infrastruktur untuk memuluskan peran motor listrik di masa depan. Kehadiran PCX Electric juga salah satu bentuk studi terhadap hal itu.
“Kami tidak hanya menjual produk tapi juga memikirkan infrastruktur termasuk pengolahan limbah. Dalam hal PCX listrik memang untuk tahap pertama skemanya ialah sistem penyewaan,” jelas Loman yang juga Ketua AISI.
Menilik soal infrastruktur, Thomas Wijaya, Direktur Marketing AHM mengatakan Honda akan menguatkan jaringan untuk baterry swap meski sebetulnya bisa charging menggunakan colokan rumah dengan tegangan 220 volt.
“Untuk swapping (ganti isi ulang) kita mulai dari Kota Jakarta. Kita juga membuka kesempatan pihak yang tertarik. Untuk pengisian baterai (pos) ada tiga tempat pengisian dengan lima tempat aftersales,” pungkas Thomas.(Agl/nm)
