NaikMotor – Skuter listrik ini dibekali baterai tahan panas. Lincah skuter listrik itu telah menggunakan mekanikal buatan lokal.
Produsen Lincah skuter listrik, PT Fresindo (Lincah Group) mengklaim baterinya lebih tahan lama karena mampu menghindari “overheat” yang menjadi tantangan terbesar produsen kendaraan listrik di negara tropis seperti Indonesia. “Motor ini menggunakan dua baterai yang akan bekerja secara bergantian. Jika yang satu panas, maka baterai lainnya akan mengambil alih,” kata Kepala Engineering Lincah Group, Kristian Sutikno, saat memperkenalkan Lincah dalam dalam acara Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia di BSD City, Tangerang, Rabu, (30/1/2019) seperti yang dikutip dari AntaraNews.
Kristian menjelaskan baterai-baterai yang diproduksi di luar negeri, umumnya diperuntukkan untuk kendaraan dengan situasi lalu lintas empat cuaca yang tidak terlalu panas.
Sedangkan di Indonesia dengan dua cuaca kemarau dan hujan, kata dia, baterai jenis itu belum teruji daya tahannya.
“Kami menggunakan dua baterai. Saat satu baterai digunakan maka satu yang lainnya akan diistirahatkan atau didinginkan,” katanya.
Ia mengklaim baterai yang akan digunakan adalah tipe lithium fospat (LiFePO4) 72 volt 28 AH (2016 WH), generasi anyar baterai lithium yang lebih hemat dan bertenaga dibandingkan model lithium biasa.
Kristian menjelaskan, motor listrik Lincah telah menggunakan 60 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN) meliputi desain, motor listrik, baterai, dan kontroler. Model ini sudah dirakit di Pusat Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur.
Adapun beberapa parts yang masih impor adalah shock absorber, panel display, dan beberapa komponen lainnya.
Sepeda motor listrik ini diharapkan bisa diproduksi sebanyak 10ribu unit dalam setahun, kendati hal itu tergantung minat pasar terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.
Lincah yang telah dikembangkan sejak dua tahun lalu itu akan menjadi penantang sepeda motor listrik Gesits. (Antara/nm)