NaikMotor – Meski tidak saklek tapi ada pakem yang diikuti sebuah cafe racer. Karena itu peluncuran Kawasaki W175 Cafe pun menimbulkan beberapa pertanyaan soal aksesori tambahan sampai diberi mana ‘Cafe.’
Paling mengena yakni mengenai stang bongkok dan jok dengan buntut tawon alias tail wasp. Seperti diketahui, cafe racer identik dengan dua hal tersebut dimana harus diakui keduanya tak terlihat di W175 Cafe.
Motor yang jadi varian paling mahal W175 itu masih mengandalkan stang fat bar seperti dua model sebelumnya. Jok model tucked role yang diperkenalkan juga dianggap lebih mirip jok brat style ketimbang cafe racer.
“Sebelumnya kami sudah melakukan survei terlebih dahulu. Hasilnya mengatakan konsumen suka stang itu karena masih nyaman dipakai. Jok juga begitu, konsumen ingin cafe racer yang nyaman karena itu masih kita buat panjang (bisa berdua),” kata Michael C Tanadhi, Head & Sales Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Terlepas dari stang dan jok, fasia depan juga jadi perhatian. Tambahan meter visor masih dianggap kelewat kecil. Apalagi meter visor itu juga jadi tempat plat nomor, yang setelah dipasang bakal tertutup atau tak terlihat.
Kemudian yang makin menarik Kawasaki akan menjual aksesori W175 Cafe secara bebas, sehingga nantinya konsumen lama yang kepincut bisa upgrade W175 tipe standar ataupun tipe SE mereka menjadi W175 Cafe.
Beberapa aksesori yang bakal dijual itu adalah meter visor, jok berpola tucked role, fender belakang, shock belakang berwarna emas, muffler guard warna chrome, emblem warna hitam matte, dan knee pad berstruktur baru.
Hal itu justru mengganjal, sebab dengan adanya keputusan Kawasaki menjual aksesori Kawasaki W175 Cafe artinya motor itu seolah kehilangan esensi sebagai varian baru atau varian lain yang secara kasta digadang paling tinggi.
“Kami hadirkan varian itu (W175 Cafe) sebagai opsi konsumen yang ingin tampil lebih sporty dan elegan. Untuk customer yang menyukai tipe cafe racer tidak perlu memodifikasi motornya karena telah kami disediakan,” pungkasnya.(Agl/nm)
