NaikMotor – Tak banyak wanita terutama di Indonesia dapat memegang peran penting di industri roda dua yang didominasi laki-laki. Tapi Faby Tsui Marketing Director Ducati Indonesia berhasil mengubah pandangan itu.
Merayakan Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, kali ini NaikMotor.com mengambil profil Faby Tsui perempuan yang banyak berkecimpung di dunia laki-laki khususnya industri sepeda motor kelas premium.
Kami memilih Faby Tsui sebagai nara sumber kali ini sebagai tokoh penting saat Garansindo Euro Sports yang menaungi brand premium asal Italia itu tengah ancang-ancang tancap gas di ranah roda dua Nasional setelah sempat vakum beberapa saat.
Ditunjuk sebagai nahkoda pemasaran di tengah persaingan industri sepeda motor jenis premium, tentu dibutuhkan strategi brilian dalam mengambil ceruk pasar yang tak besar. Apalagi bagi seorang perempuan seperti Faby yang dipercaya menjadi ujung tombak pemasaran brand Ducati di Indonesia.
“Hari ini gender bukanlah isyu di berbagai aktivitas kehidupan, termasuk dalam bisnis yang menyasar pada rata-rata konsumen pria. Sebuah hal yang biasa di tengah perubahan budaya modern saat ini,” buka Faby penuh percaya diri.
Nah gimana serunya obrolan kami bersama Faby Tsui Marketing Director Ducati Indonesia. Simak wawancaranya berikut ini:
NM: Anda sekarang memegang peran penting di merek Ducati. Bisa diceritakan awal karier Anda di Ducati Indonesia?
Faby: Ducati di Indonesia adalah salah satu bagian dari perusahaan di bawah Garansindo Group. Ketika brand ini kami pegang, saya langsung mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari tim yang membangun kembali kekuatan brand Ducati di Indonesia, dalam konteks ini sebagai marketing.
NM: Apa rencana Anda untuk membesarkan Ducati di Indonesia? dan apa yang terjadi dengan Ducati dua tahun ke belakang?
Faby: Mempertahankan nama besar Ducati yang telah kami bangun di Indonesia. Kami berusaha tanpa henti agar Ducati tetap terdepan sebagai merek sepeda motor terbaik yang bisa menjadi pilihan berbagai lapisan kalangan dan karakter bikers di Tanah Air.
Ducati masih dalam track yang baik, meski kami tidak dapat memungkiri bahwa penurunan daya beli nasional telah ikut mempengaruhi performa penjualan Ducati.
NM: Apa tantangan terberat Ducati saat ini?
Faby: Mempertahankan popularitas dan nama besar Ducati adalah tantangan tersendiri bagi kami. Dalam lima tahun terakhir banyak merek motor besar yang secara resmi ikut bermain di Indonesia.
Tantangannya adalah menyikapi perang harga. Namun kami memilih tidak ingin bersaing dalam harga semata. Ducati lebih mengedepankan keunggulan teknologi dan fitur-fitur terdepan agar dapat diterima konsumen.
NM: Bagaimana Anda melihat persaingan bisnis roda dua premium khususnya superbike di Indonesia?
Faby: Indonesia merupakan pasar potensial bagi premium bigbike. Secara umum persaingan bisnis moge di Tanah Air masih sehat. Kami senang karena kini banyak merek yang mengikuti trend teknologi yang dipelopori Ducati.
NM: Apa yang bisa diharapkan calon konsumen dan konsumen terhadap Ducati Indonesia?
Faby: Desain, performa, dan teknologi. Ducati adalah jawaban bagi setiap bikers yang berharap pada tiga faktor tersebut dalam satu model produk.
NM: Dalam 3 tahun ke depan, Ducati Indonesia akan menjadi apa?
Faby: Ducati akan tetap menjadi merek terdepan sebagai ikon motor besar dengan penambahan jaringan network di kota kota besar lain di Indonesia.
NM: Apakah Anda bisa naik motor ? Jika iya kapan pertama belajar motor? Terus naik motor apa?
Faby: Tentu saja bisa, meski tidak sehebat (Andrea) Dovizioso. Hahahaha.(Agl/nm)
