NaikMotor – Kerja di kapal pesiar membuat Steve Smith harus putar otak karena hobinya naik motor saat kapal merapat. Tapi tiap naik kapal ia harus mengosongkan bensin dan membungkus BSA Bantam 1953 miliknya.
Bosan dengan rutinitas tersebut ia pun memutuskan untuk mengubah motor jadul jadi motor listrik. Tak tanggung-tanggung ide itupun berkembang dan kini ia memproduksi motor listrik dengan merek Veitis.
“Saya mulai dengan BSA Bantam sekitar tiga setengah tahun lalu. Tapi setiap kali saya membawanya di atas kapal pesiar saya harus menguras semua bensin, dan membungkus semuanya agar bensin tidak menetes,” katanya.
https://www.instagram.com/p/BoOltF-Aqad/
“Saya kemudian berpikir mengenai motor listrik. Saya putuskan beli lagi sasis Bantam dan motor listrik yang murah dan membangun prototipe pertama saya. Hal ini berkerja dengan baik, saya terus dapat pertanyaan di Instagram apakah motor ini dijual atau tidak. Karena banyak yang bertanya jadi saya membeli banyak sasis lama dan mulai membuatkan parts baru, dan lalu semuanya meningkat dari sana,” jelas Steve.
Sadar permintaan makin berkembang Steve tidak bisa lagi mengandalkan sasis BSA Bantam 1953 yang populasinya sudah sedikit. Ia pun kemudian memutuskan membuat memproduksi motor listrik yang benar-benar baru.
Steve menggandeng Malcolm Shepherson dari Metal Malarkey perusahaan asal Inggris untuk merancang sasis baru. Desain tidak jauh dari habitatnya ala bobber, paduan kesan klasik dengan jantung milenial.
Material sasis dari Reynolds 631, teromol dari Talon, dan sokbreker K-Tech. Baterai dari Panasonic 18 x 650, motor listrik dengan konfigurasi V-Twin menghasilkan 11 kW dan torsi 89 Nm dengan top speed 112 km/jam dan jarak tempuh 160 km.
EV-Twin akan mulai diproduksi tahun depan dengan banderol £ 40.000 atau setara Rp 741 juta.
“Target kami menjual 50 unit di tahun pertama. Saat ini sudah banyak peminatnya, terutama para calon konsumen yang sebelumnya memiliki Tesla, dan menginginkan manfaat motor listrik ini,” pungkas Steve.(Agl/nm)
