Cuplikan Sejarah Motor di Indonesia Ada di UMS Otocontest 2018

0
Cuplikan Sejarah Motor di Indonesia Ada di UMS Otocontest 2018
Ariel VH500 Red Hunter, salah satu motor klasik yang dipajang di UMS Otocontest 2018. Foto: Arif

NaikMotor – Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tidak main-main dalam menggarap acara UMS Otocontest 2018 (24-25/11/2018) di GOR UMS Surakarta. Selain parade motor modifikasi, cuplikan sejarah motor di Indonesia ada di UMS Otocontest 2018.

Bisa dibilang, UMS Otocontest 2018 kaya dengan konten layaknya sebuah event motor yang dikemas profesional. Creating The Heroes with Education dirancang dengan memajang beberapa motor klasik sebagai bagian dari mereka untuk memberikan edukasi kepada pengunjung. Salah satunya cuplikan sejarah motor di Indonesia ada di UMS Otocontest 2018 yang ditempatkan setelah pintu masuk menuju arena kontes.

Hildebrand & Wolfmuller (1893) History of Indonesian Motorcycle terpampang pada kain di dinding yang mengisahkan tentang seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893 sebaga pemilik pertama sepeda motor di Indonesa. Bergeser sedikit ada Ariel VH 500 Red Hunter produksi 1941, lalu ada BSA M21 sidevalve  1946, BMW R51/3 Boxer 1952, BSA BB31 1952, Java Trike 200cc 1943 buatan Ceko.

Sementara dari model produksi Jepang ada deretan Honda C-Series (C50 dan C70), Honda S-90 Series, Yamaha U5 Series serta Suzuka A Series. Kondisi motornya ada yang istimewa hasil restorasi maupun dibiarkan masih berbaju aslinya.

“Kita ingin memberi tahu kalau sebelum motor-motor Jepang masuk, ada juga dari Eropa yang menjad bagian dari sejarah sepeda motor di Indonesia. Kami banyak dibantu unitnya oleh klub Iron Buffalo Solo serta beberapa milik perorangan untuk model-model Jepangan,” sebut Danar, advisor UMS Otocontest 2018.

 “Harapan kami di tahun ini baik kontestan maupun pengunjung bisa mendapatkan ilmu edukasi dan pengetahuan tentang sejarah industri motor di Indonesia juga berikut industri kreatifnya,” jelas Irham Baihaqqy selaku ketua panitia event yang di prakarsai oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). “Jadi saat datang di event tahun ini nanti kontestan tak sekedar berharap menjadi juara atau pengunjung hanya melihat motor modifikasi saja, namun juga akan mendapatkan kesan positif dari pengetahuan tadi,” imbuhnya. Keren! (Arif/nm)

LEAVE A REPLY