Italia (naikmotor) – Masalah yang dialami oleh tim Ducati sejak era Casey Stoner memperkuat tim tersebut, adalah stagnasi di musim berjalan. Meski pada awalnya mereka bisa tampil cepat di awal musim, namun seiring musim berjalan dan riset yang dilakukan pembalap di tim Honda dan Yamaha, cenderung mereka tak mengalami perubahan.
Awalnya Andrea Dovizioso juga tak yakin dengan hal tersebut. Namun setelah melakukan analisis tersendiri, Ia yakin bahwa performa Ducati yang cenderung stagnan. Bukan karena gaya balap dan semacamnya, namun memang motor yang mereka tunggangi dan riset yang dilakukan timnya, tak mengalami perubahan.
“Mungkin saya salah, tapi saya sangat yakin bahwa rival kami tidak berada dalam kondisi performa 100 persen di awal musim. Tidak seperti kami yang sudah maksimal memanfaatkan potensi motor. Tapi sekarang mereka mampu meningkatkan performa motor hingga 20 detik di akhir balapan,” ujar Dovi bernada tak percaya.
“Ya memang ini adalah kolaborasi pencapaian di banyak zona. Memang selisih peningkatan yang mereka capai di titik-titik tersebut sangat kecil, tapi peningkatan ini merata di hampir semua bagian. Di zona pengereman, di zona tikungan, di zona grip ban dan lain-lainnya. Namun ketika dikolaborasikan waktunya, ya hasilnya mereka unggul 20 detik di depan ketika memasuki garis finish,” sesalnya.
Kesimpulan yang diambil oleh Dovi ini didasarkan pada pencapaiannya bersama Andrea Iannone yang merupakan rekan setimnya yang cenderung sama di empat seri terakhir. Artinya, bukan gaya balap yang salah, pun bukan karena tidak adanya peningkatan yang mereka lakukan, namun improvisasi yang dilakukan pihak lawan memang sangat besar dan merata di hampir semua titik.
Di sisi lain, pembuktian kata-kata Dovizioso juga bisa terlihat dari pencapaian pembalap Honda dan Yamaha di sesi kualifikasi serta saat balapan. Tak jarang mereka memecahkan rekor lap tercepat yang dicetak tahun-tahun sebelumnya. Kalau begini terus, maka target Ducati untuk meraih kemenangan tahun ini bakal tak terwujud. (Spy/NM)