Jakarta (naikmotor) – Bosch menjadi produsen pertama yang menciptakan sistem kontrol stabilitas untuk sepeda motor (Motorcycle Stability Control). Seperti stability control system pada mobil, MSC memanfaatkan sensor ABS dan kontrol traksi.
Namun pada sepeda motor ditambah dengan data sudut kemiringan saat berbelok, lean angle, dan kondisi akselerasi atau pengereman saat di tikungan. “ Tujuannya adalah mengurangi angka kecelakaan sat menikung,” ujar Frank Sgambati seorang teknisi Bosch.
Sebab berdasarkan data dari German In-Depth Accident Study menyebutkan, separuh dari total kecelakaan fatal dengan sepeda motor diakibatkan pengendara salah antisipasi saat menikung. Dengan ABS, seperempat kejadian fatal dapat dicegah, jika dengan MSC maka dua pertiganya dapat dicegah.
Pada sistuasi kejadian kecelakaan klasik, pengendara salah perkiraan, bahkan seringkali menyepelekan, seberapa besar daya pengereman harus dilakukan saat menikung atau kapan motor memiliki cengkraman yang cukup saat menikung. Sebaliknya, di jalanan licin kebanyakan pengendara butuh keyakinan kalau motornya bisa berhasil bermanuver dengan benar.
Saat sepeda motor menikung dengan cepat, maka perlu sedikit rebah. Pada saat bersamaan ban perlu cengkraman agar bisa menikung. Semakin tajam berbelok maka kecepatan harus dikurangi atau kalau perlu melakukan pengereman. Tetapi seberapa besar kecepatan atau pengereman yang harus dilakukan? Pada saat bersamaan sebenarnya titik berat berpindah, dan daya cengkram meningkat atau berkurang dari salah satu ban ke ban lainnya. Saat itu semakin akurat informasi yang didapat maka akan semakin aman bermanuver.
Komponen inti dari MSC Bosch adalah Inertial Measurement Unit (IMU), meski berukuran kecil tetapi akurat. Unit akan selalu memonitor orientasi dan akselerasi motor secara tiga dimensi. Dan ternyata unit dibantu GPS juga. IMU akan secara konstan mengukur sudut kemiringan motor dan sudut picth (saat mengangguk atau mendongak). Dengan data tersebut, algoritma sudut akan menginput sistem seberapa tambahan cengkraman setiap ban saat miring dan anggukan atau mendongak, untuk berbelok, mengerem atau berakselerasi.
Dengan data tersebut, sistem mengetahui seberapa besar daya pengereman atau bukaan gas yang aman dan mengatur input dari pengendara, agar pengendaraan aman. Pada skenario kecelakaan klasik, feeling pengendara yang berbelok sambil mengerem terlalu kuat, akan merasakan tergelincirnya ban. MSC akan membuat saya cengkram sesuai kebutuhan untuk bisa berbelok dengan selamat, caranya dengan mengurangi daya pengreman sehingga ban tidak tergelincir.
Sistem bekerja mirip kontrol engine-braking MotoGP, mencegah torsi balik saat penutupan gas mendadak yang menyebabkan ban belakang kehilangan traksi. Sistem akan mencegah ban belakang terangkat ataupun sebaliknya, wheelie.
Tekanan rem bisa diatur untuk menjaga posisi saat berhenti di tanjakan, dengan fungsi hill-hold. Sistem yang telah diterapkan pada KTM 1190 Adventure R dan pada beberapa model BMW serta pabrikan lainnya di Eropa, Asia dan Amerika Utara.(Afid/nm)