Jakarta (naikmotor) – Usai peluncuran All New Honda CB150R StreetFire dan New Honda Sonic 150R (5/8/2015), kami diberikan kesempatan mencicipi performa kedua modelnya di arena parkir barat JI Expo Kemayoran.
Yang pertama kami lakukan saat duduk di atas jok adalah sambil mempelajari fitur-fitur panel instrumen serbadigital berdesain futuristik. Lengkap. Penunjuk kecepatan, jarak tempuh putaran mesin, indikator bahan bakar, indikator gear serta jam.
Persis sperti yang diungkapkan Kenji Kawai, Large Project Leader CB150R StreetFire dari Honda R&D Co.,Ltd. Motorcycle R&D Center. Posisi berkendaranya direvisi lebih rileks dan nyaman dengan komposisi antara jok dan tangki lebih ramping untuk dijepit erat paha penunggangnya termasuk saat meraih setang.
Begitu pula ketinggian jok nya yang sesuai postur dengan tipikal orang Indonesia,membuat leluasa menapakkan kaki ke tanah dan membuat percaya diri untuk melarikan motor berslogan ‘performa sang penakluk’ini.
Putaran gas lembut dan enteng didukung kopling yang empuk memudahkan kita dalam pengoperasian transmisinya. Meski hanya mampu melesatkan sampai gigi tiga, namun akselerasinya cukup galak, apalagi jika trek pengujian dibuat jauh, bisa mengeksplorasinya lebih dalam. Karena tipikal CB150R dirancang galak dari putaran menengah ke atas sesuai peruntukan untuk penjelajahan jarak jauh.
Meliuk-liuk zig-zag melewati deretan cone juga enteng didapatkan tanpa ragu meleset. Rangka teralis kokoh menyodorkan kestabilan handlingnya dan juga lincah. Ini masih didukung suspensi depan lembut serta kaki-kaki kekar, ban depan 100/80-17 dan 130/70-17.
Dengan kenyamanan itu, meski tak mencicipi kinerja suspensi belakang, namun All New Honda CB150R StreetFire layak dimasukan ke dalam list untuk dijajal lebih jauh ke luar kota.
Beralih ke New Sonic 150R, kami dihadapkan pada sosok bebek sport yang dari segi desain, kami acungi jempol. Sesuai targetnya yang menyasar anak muda di dalam kota, responsif adalah satu hal yang ditawarkan dari jantung pacunya.
Tentu saja kami memperlakukannya berbeda dengan All New Honda CB150R StreetFire, karena dengan komposisi setang jepit, mengharuskan posisi mengendara kita lebih menunduk. Ingat, ini bebek dengan kopling manual, itu saja yang ada di benak kami. Tenaganya akan lebih mengentak pada putaran awal. Oiya, jangan lupa mengenali informasi panelmeter yang terdapat penunjuk digital kecepatan, putaran mesin dan transmisi.
Ya, benar. New Sonic 150R mengentak begitu kami melepaskan tuas kopling tiba-tiba sambil menginjak tuas transmisi ke bawah. Tapi itu hanya pengenalan karakter awal kami, dengan sigap kembali menarik tuas koplingnya.
Kami selalu mengingat pelajaran safety riding, gunakan rem belakang ketika awal berkendara dalam kecepatan rendah (30 km) karena rem belakang akan mengunci laju roda secara maksimal dan lebih dapat mengontrol. Ingat loh ya, fungsi rem bukanlah menghentikan motor tapi menahan laju roda motor.
Bila ingin merasakan feeling sesungguhnya dari bebek ‘ayam jago’ baru Honda ini memang butuh cara pengendaraan ekstra khususnya soal posisi tubuh. Tenaga responsif mengisi penuh dari sejak awal membuka gas, memasuki tikungan yang kami dahului dengan menurunkan kecepatan dan kombinasi rem depan dan belakang serta dibantu engine brake, Sonic 150 R tetap stabil dan mantap. Harus diingat juga, pandangan mata saat berbelok harus dibuang jauh ke arah kita belok.
Kami membayangkan membawanya di antara kerapatan lalu lintas Jakarta dengan bermanuver lebih keras melewati deretan cone. Lincah!
Meski singkat, first ride naked sport dan light sport anyar Honda: lincah dan responsif. Rasanya cukup untuk menjajal pertama keduanya. Kami mengharapkan bisa kembali duduk di atas sadel keduanya untuk menguras seluruh kemampuan yang dimiliki di ‘trek’ mereka yang sebenarnya. (Arif/nm)